JAKARTA - Pengembang properti dari Grup Sinarmas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), meraih pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2021. DUTI dikenal sebagai pengembang pusat perbelanjaan ITC.
Dalam laporan keuangan DUTI, dikutip Rabu 6 April, perseroan mencatatkan pendapatan Rp2,17 triliun pada 2021, naik 26,27 persen year on year (yoy) dari Rp1,72 trilun pada 2020. Adapun Duta Pertiwi mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp659,89 miliar, naik 23,64 persen dari realisasi 20220 senilai Rp533,73 miliar.
"Solidnya kinerja penjualan bersumber dari tingginya permintaan atas unit-unit properti yang kami pasarkan," jelas Teky Mailoa, Direktur Utama DUTI, dalam siaran pers, dikutip Rabu 6 April.
DUTI memiliki empat segmen pendapatan yakni Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan Bangunan Strata Title; Sewa; Hotel dan; Lain-lain.
Segmen Penjualan Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan Bangunan Strata Title pada akhir tahun 2021 berhasil meraih pendapatan Rp1,60 triliun tumbuh 47,84 persen yoy dari sebelumnya Rp1,08 triliun. Segmen ini berkontribusi terbesar terhadap total pendapatan usaha, yakni sebesar 73,63 persen.
Segmen Sewa dengan perolehan Rp444,85 miliar menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua dengan porsi 20,43 persen terhadap total pendapatan usaha.
"Kami meyakini segmen penjualan residensial akan memberikan kontribusi positif di tahun-tahun mendatang. Baik rumah tapak maupun apartemen," imbuh Teky.
BACA JUGA:
Saat ini, DUTI memiliki landbank/ cadangan lahan yang belum dikembangkan seluas 1.280 hektare lebih, yang tersebar di Jabodetabek dan Surabaya.
Teky menyebutkan pertumbuhan laba juga tersebut ditopang salah-satunya oleh pencatatan keuntungan dari akuisisi saham entitas anak sebesar Rp153,99 miliar. Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, pada 2021 lalu, DUTI mengakuisisi PT Itomas Kembangan Perdana yang merupakan pengembang Aerium Apartement yang berlokasi di Taman Permata Buana, Jakarta Barat.
"Kami optimis kinerja positif DUTI akan terus berlanjut di 2022. Dukungan pemerintah dalam memberikan insentif dan kondisi perekonomian yang semakin membaik paska pandemi menjadi faktor positif," jelas Teky.
Duta Pertiwi saat ini memiliki cadangan real estat (proyek yang sedang dikerjakan) senilai Rp3,75 triliun. Menurut Teky, penciptaan nilai yang berkelanjutan akan menopang kinerja DUTI di masa mendatang.