Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa berbagai negara yang bukan mayoritas penduduknya muslim mulai meramaikan persaingan pasar halal global. Indonesia, kata Ma'ruf, sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim harus bisa menjadi produsen halal dunia pada 2024.

Negara-negara yang dimaksud turut meramaikan rivalitas pasar halal global adalah Thailand, Australia, Amerika Serikat, Brasil, China, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan.

"Karena itu Indonesia harus mampu mengambil peluang untuk menjadi produsen produk halal dunia, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar Indonesia menjadi pusat produksi halal dunia pada tahun 2024," katanya dalam pembukaan Seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week secara virtual, Rabu, 6 April.

Menurut Ma'ruf, persaingan produsen komoditas halal juga semakin meningkat. Hal tersebut seiring dengan banyaknya negara ikut dalam persaingan produksi produk halal, termasuk negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim.

Lebih lanjut, Ma'ruf menjelaskan, komoditas halal sesungguhnya punya keunggulan selain merupakan perintah agama, yaitu jaminan kebersihan dan kesehatan bagi konsumennya.

Bahkan, Ma'ruf mengatakan produk-produk halal seperti makanan, minuman, fesyen, hingga dengan obat-obatan semakin dinikmati oleh para kalangan di luar Islam.

"Hingga menjadi bagian dari gaya hidup dan tren kompetisi perdagangan global (saat ini)," jelasnya.

Apalagi, kata Ma'ruf, pada tahun 2030 mendatang, jumlah umat muslim diprediksi mencapai sekitar seperempat dari populasi dunia. Perkiraan perkembangan tingkat demografi ini berbanding lurus dengan meluasnya kesadaran konsumsi produk halal.

"Artinya perkembangan produksi halal yang saat ini kian menjadi gaya hidup masyarakat dunia akan semakin mendorong peningkatan permintaan produk halal," katanya.