Rapat dengan Dirut Himbara, Komisi VI DPR Kritisi Aplikasi Livin by Mandiri yang Sering <i>Error</i>: Masyarakat Bisa Pindah ke Bank Lain
Foto: Dok. Bank Mandiri

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam menyampaikan keluhan masyarakat terkait permasalahan yang terjadi pada aplikasi perbankan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yakni Livin' by Mandiri yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

“Mungkin buat bapak (direksi) enggak ada artinya, tapi bagi masyarakat yang melakukan transaksi saat itu pada hari Jumat, bank mau tutup, bagi mereka ini penting pak. Saya pikir hanya satu, dua orang yang mengeluhkan, ternyata ribuan orang mengeluhkan hal yang sama tentang Livin' Mandiri," ujar Mufti dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama (Dirut) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Rabu 30 Maret.

Mufti menyebut, di antara bank-bank milik negara lainnya, aplikasi milik Bank Mandiri memiliki rating yang lebih rendah. Nilainya hanya 2,4 dari 148 ribu ulasan. Untuk itu, ia mengatakan perpindahan Livin' Mandiri dari aplikasi biru ke gold seharusnya tidak dilakukan secara terburu-buru jika memang belum siap.

"Maka jangan buru-buru pindah (dari aplikasi Livin' Mandiri biru ke gold) kalau misalnya memang belum siap, ini bahaya pak, survei di Amerika ketika orang menggunakan aplikasi ternyata sulit digunakan oleh masyarakat, dia cenderung pindah ke aplikasi yang lain," imbuhnya.

Sebab, menurut Mufti, jika nantinya masyarakat berpindah menggunakan bank lainnya karena aplikasi perbankan sulit diakses, maka akan berdampak pada profit perusahaan.

"Ketika masyarakat pindah ke aplikasi perbankan yang lain, maka tentu dampaknya perusahaan ini akan kehilangan devidennya, akan kehilangan profitnya, ketika kehilangan profit-nya dividen yang akan diberikan ke negara kita akan berkurang ketika dividennya berkurang tentu manfaat yang dirasakan masyarakat akan juga berkurang," sebutnya.

Senada dengan Mufti, Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo mengatakan, permasalahan error-nya aplikasi Livin' Mandiri harus menjadi prioritas perbaikan. Terlebih sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan yang memungkinkan intensitas transaksi masyarakat menggunakan mobile banking yang lebih tinggi.

"Empat minggu yang lalu aplikasi Livin Mandiri error, beberapa hari lalu juga error lagi. Yang saya takutkan sebentar lagi bulan depan sudah Lebaran pak, orang bagi-bagi rezeki dan sebagainya sekarang melalui aplikasi (m-banking) itu. Nanti takutnya bermasalah lagi. Jadi saya mohon (perbaikan) itu diprioritaskan,” pungkas Mufti.