JAKARTA - Saat ini sektor asuransi mengalami transformasi digital yang lebih cepat berkat kehadiran insurtech sebagai katalisator. Insurtech menawarkan platform teknologi yang menjadi kanal alternatif untuk mendistribusikan produk asuransi untuk menjangkau konsumen akhir secara efektif. Untuk itu, Mega Insurance menggandeng Insurtech memperluas pangsa pasar.
Dengan kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2020, perusahaan asuransi milik konglomerat Chairul Tanjung ini melaporkan, kontribusi gross written premium (GWP) pada tahun 2021 dari Fuse lebih dari Rp40,7 miliar.
Managing Director Mega Insurance Tomy Ferdiansah GWP kontribusi Fuse untuk Mega Insurance tahun 2020 sebesar Rp5,1 miliar atau ada pertumbuhan lebih dari 800 persen.
"Platform yang dikembangkan Fuse merupakan one stop solution yang mudah diakses, memiliki fitur lengkap dan punya lebih dari 70 ribu tenaga pemasar dan partner," ujar Tomy dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, dikutip Rabu 30 Maret.
Tomy melanjutkan, sebagai partner Fuse kategori Titanium, kerja sama merupakan hal penting untuk mengembangkan produk mulai dari branding hingga sales.
"Insurtech merupakan salah satu cara beradaptasi di kondisi saat ini dan kami Mega Insurance memilih Fuse karena mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri," lanjutnya.
BACA JUGA:
Tak hanya dengan Mega Insurance, Fuse saat ini telah bekerjasama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi di Indonesia. Lebih dari enam perusahaan asuransi memutuskan untuk bekerja sama secara eksklusif dengan Fuse sebagai partner Titanium, dan Mega Insurance adalah salah satunya.
Kerja sama ini meliputi penjualan jenis retail dan korporat untuk produk asuransi kendaraan, properti dan lainnya.
"Kami mendukung perusahaan asuransi dalam memberikan pengalaman asuransi bagi tenaga pemasar/ partner dan juga konsumen akhir," pungkas Co-founder dan Chief Operating Officer (COO) Fuse, Ivan Sunandar.