Prediksi Permintaan Solar Subsidi Meningkat, Pertamina Bakal Tambah Kuota Jadi 16 Juta Kilo Liter
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati memperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi solar subsidi mengingat aktifitas masyarakat yang sudah kembali normal. Pada tahun ini, pemerintah menetapkan kuota solar subsidi tahun ini adalah sebesar 14,9 juta KL.

"Tapi kami prediksikan akan naik sampai 16 juta KL," ujar Nicke dalam RDP bersama Komisi VI, Senin 28 Maret.

Dengan begitu, perkiraan konsumsi solar bersubsidi tersebut naik 7,38 persen dari kuota yang ditetapkan Pertamina pada tahun ini.

Nicke juga menyoroti penjualan Solar nonsubsidi justru menurun. Ia memaparkan, hingga saat ini porsi konsumsi BBM Solar bersubsidi menembus angka 93 persen dari total konsumsi jenis BBM Solar sedangkan konsumsi Solar non subsidi hanya mencapai 7 persen.

"Kami akan menyelidikinya dengan Anak Perusahaan Hulu (APH). Antrian yang kita lihat justru dari industri besar seperti sawit dan tambang, ini harus ditertibkan," imbuh Nicke.

Nicke juga memaparkan saat ini terjadi disparitas harga yang cukup tinggi antara Solar subsidi dan nonsubsidi. Ia menyebut selisihnya berada di Rp7.800 per liter antara harga yang ditetapkan dengan harga keekonomian. Ia menduga terdapat peralihan penggunaan BBM solar dari nonsubsidi ke solar subsidi.

"Jadi kami gandeng APH untuk pengendalian monitoring di lapangan agar ini sesuai dengan yang diperuntukkan,” lanjutnya.

Untuk mengendalikan hal ini, Nicke mendorong adanya peraturan seperti Keputusan Menteri (Kepmen)untuk memastikan agar BBM yang disubsidi tidak salah sasaran.