JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendukung perkembangan UMKM sektor pangan untuk meningkatkan ekspor secara signifikan.
Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar mengatakan industri kuliner dianggap bisa memainkan peranan penting dengan mengoptimalkan pendekatan gastrodiplomacy dalam perdagangan luar negeri.
“Kita dapat belajar dari gastrodiplomacy Thailand, diplomasi perdagangan yang tujuannya bukan hanya mempromosikan masakan khas suatu negara ke luar negeri, namun juga meningkatkan daya tarik nilai budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor makanan dan sektor pariwisata,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Jumat, 25 Maret.
Menurut Chesna, Indonesia bisa berpeluang besar untuk bisa menguasai komoditas pangan dunia, utamanya rempah-rempah. Berdasarkan data olahan Indonesia Eximbank (IEB) Institute, pada 2021 terdapat 487 restoran Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Selain itu, Indonesia menempati ranking kelima sebagai negara pengekspor rempah-rempah dunia dengan nilai 801 juta dolar AS.
“Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan rempah-rempah, bumbu bercita rasa serta kreatif mengolah berbagai masakan, memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan industri kuliner,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sebagai contoh, Chesna memaparkan bahwa nasi goreng telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Namun bila ditanya di luar negeri, sambung dia, tidak banyak yang mengetahui bahwa sebenarnya olahan tersebut asli RI.
“Oleh karena itu, LPEI mendukung program ISUTW sebagai pendekatan gastrodiplomasi Indonesia ke mancanegara yang akan juga meningkatkan daya tarik pasar global, memperkuat branding negara, serta mempromosikan identitas budaya Indonesia di dunia,” kata dia.
Sebagai informasi, nilai ekspor industri kuliner hingga kuartal III 2021 adalah sebesar 32,51 miliar dolar AS atau meningkat 52 persen dibanding periode 2020.
“Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk memajukan industri kuliner Indonesia akan mendorong pencapaian target dan menjadikan makanan lokal Indonesia mendunia sebagai bagian dari gastrodiplomasi negara,” tutup Chesna.