Dorong UMKM Go International, BNI Siap Ekspansi Bisnis Hingga ke Luar Negeri
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar menyampaikan, BNI siap meningkatkan upayanya dalam menggarap segmen UMKM khususnya untuk dapat naik kelas dengan menembus pasar ekspor dengan program pembinaan serta kemitraan bisnis di BNI Xpora.

"Aspirasi pemegang saham mendorong kami untuk menuju global. Oleh karena itu BNI mulai mendorong ekspor barang-barang UMKM yang punya potensi agar bisa naik kelas," ujar Royke dalam Economic Outlook 2022, CNBC Indonesia, Selasa 22 Maret.

Ia melanjutkan, BNI memiliki strategi khusus dalam pengembangan segmen UMKM. Perseroan fokus mendorong UMKM agar bisa go produktif, go digital, dan go global. BNI mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan.

Royke menuturkan, perseroan juga akan membantu mengembangkan usaha diaspora yang berada di luar negeri sehingga menjadi lebih berdaya dan dapat membantu mengembangkan perekonomian melalui UMKM yang diekspor.

"Perseroan memberdayakan UMKM Ekspor serta Diaspora, agar pelaku UMKM tidak hanya melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri, tetapi juga mendorong pengembangan usaha WNI yang tinggal di luar negeri," ungkapnya.

Selain mendorong UMKM binaannya untuk melakukan ekspor ke luar negeri, Royke menyebut salah satu langkah yang sedang ditempuh adalah mengembangkan bank Mayora menjadi bank digital.

"Kita akuisisi bank yang akan menjadi bank digital sehingga bisa menekan biaya operasi. Dengan begitu BNI bisa menjangkau lebih banyak UMKM dan UMKM bisa naik kelas" imbuh Royke.

Sebelumnya, BNI berencana menjadikan Bank Mayora sebagai bank digital yang fokus bergerak pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lantaran perseroan saat ini belum maksimal menggarap segmen UMKM.

Setelah proses tersebut rampung, BNI akan memiliki sekitar 1,19 miliar saham atau mewakili 63,92 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. Sementara sisanya 673,31 juta saham atau 36,08 persen akan dipegang oleh PT Mayora Inti Utama.