MEDAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali mendorong upaya digitalisasi pasar tradisional lewat Program Sehat, Inovatif dan Aman Pakai (SIAP) QRIS.
Kali ini, yang disasar adalah empat pasar tradisional di daerah Petisah, Sei Kambing, Kampung Lalang dan Pusat Pasar, Kota Medan.
"Tentu Pemkot Medan mendukung (Program SIAP QRIS ini), dan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ke depan dapat berjalan lebih maksimal lagi," ujar Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Medan, sebagaimana dilansir Antara, Rabu, 16 Maret.
Beberapa catatan tersebut, menurut Bobby, adalah ketersediaan berbagai fasilitas penunjang yang diperlukan di lapangan untuk dapat dilakukannya transaksi digital. "Fasilitas yang diberikan (ke pedagang pasar) harus tersedia lebih dulu, dan harus dikerahkan lebih massif lagi agar (proses transaksi) lancar," tutur Bobby.
VOIR éGALEMENT:
Menurut Bobby, program yang diinisiasi bersama antara Pemkot Medan dan BI Perwakilan Sumut ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumut, terutama di Kota Medan. Bobby berharap jalinan kolaborasi antara Pemkot Medan dan BI terkait digitalisasi transaksi di masyarakat ke depan dapat lebih dimaksimalkan lagi.
Sementara, dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Doddy Zulverdi, menyebut bahwa program ini merupakan upaya perancangan pasar dan pusat perbelanjaan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Proses sosialisasi sudah berjalan sejak Januari hingga Februari lalu. Harapannya program ini mampu mengakselerasi pembayaran dan mendorong transaksi nontunai yang higienis, mudah dan aman di masyarakat," tutur Doddy.