Bagikan:

JAKARTA - Di tengah harga minyak dunia yang terus melesat, masyarakat kalangan mampu diimbau untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax series. Dengan cara tersebut, Pertamina diharapkan bisa tetap mempertahankan harga jual BBM jenis Pertalite, yang notabene digunakan mayoritas masyarakat menengah ke bawah.

“Masyarakat yang terbilang mampu, hendaknya menggunakan Pertamax series. Begitu pula yang sebelumnya pakai Pertamax, jangan malah bermigrasi ke Pertalite. Dengan menggunakan Pertamax series, maka Pemerintah melalui Pertamina, bisa menjaga harga jual Pertalite agar tidak naik,” ujar Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, di Jakarta, Jumat, 11 Maret.

Kesadaran masyarakat kalangan mampu ini, menurut Trubus, sangat penting di tengah tekanan hebat yang dirasakan akibat melonjaknya harga crude oil seiring dengan perang Rusia-Ukraina. “Selain itu, jika masyarakat kalangan mampu turut mengkonsumsi Pertalite, tentu akan berpengaruh terhadap membengkaknya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Kalau sudah begini, sama seperti orang kaya berlindung di bawah orang miskin," tutur Trubus.

Di lain pihak, Trubus mengapresiasi kebijakan Pertamina soal harga BBM, yaitu di satu sisi tidak menaikkan harga BBM jenis Pertalite, meski di sisi lain harus menyesuaikan harga Pertamax series, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Kebijakan tidak menaikkan harga Pertalite, menurut Trubus, terbukti sangat tepat dan penuh kehati-hatian. Hal ini karena bisa menjaga daya beli masyarakat yang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, kebijakan tersebut juga mencegah gejolak di masyarakat akibat terjadinya kenaikan harga berbagai macam kebutuhan.

"Jika Pertalite dinaikkan tentu akan berpengaruh terhadap inflasi harga-harga kebutuhan. Jika ini terjadi, tentu akan muncul gejolak di tengah masyarakat," papar Trubus.

Sementara terkait kebijakan Pertamina untuk menaikkan harga BBM jenis Pertamax series, Pertamina Dex, dan Dexlite, Trubus menilai bahwa kebijakan tersebut bisa dipahami. Sebab, di saat Pertamina mendapat tekanan hebat akibat harga minyak dunia yang terus meroket, kebijakan tersebut justru bisa diandalkan untuk menahan laju harga Pertalite.

Sebelumnya, Pemerintah dan Pertamina memang memastikan bahwa harga Pertalite tidak naik. Kebijakan ini diambil, karena dalam menetapkan harga BBM, Pertamina memang mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dengan mempertahankan harga Pertalite, diharapkan daya beli masyarakat yang memang mayoritas menggunakan Pertalite, tetap terjaga.

Di sisi lain, harga minyak dunia memang terus meningkat tajam, sejak konflik Rusia-Ukraina. Saat ini harga jenis Brent mencapai 111,14 dolar AS per barel, setelah awal pekan sempat menyentuh level tertinggi, 139 dolar AS per barel.