Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru menyesalkan kejadian kebakaran kilang minyak Pertamina area V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur yang terjadi Jumat, 4 Maret yang lalu. Nasyirul mengungkapkan, dirinya melihat kebakaran ini bukan lagi terkait teknologi yang digunakan pada kilang-kilang minyak melainkan kurangnya perawatan.

"Karena setiap perusahaan ketika ingin membuat kilang, segala risikonya itu pasti sudah diperhitungkan, tentu dengan sebuah teknologi. Ketika teknologi ini terpasang yang paling utama yang harus ditekankan adalah perawatan atas kilang tersebut. Termasuk perawatan atas teknologi untuk mencegah terjadinya kebakaran. Nah ini yang saya lihat masih kurang,” ujar Nasyirul dlam keterangannya, Senin, 7 Maret.

Ia menambahkan, perawatan tersebut, harusnya dilakukan secara berkala dan harus diawasi. Kalau tidak, maka kebakaran akan selalu terjadi.

“Terlebih lagi saat ini harga minyak sedang meroket, sedangkan kita belum bisa memenuhi lifting minyak kita. Akibat kebakaran itu tentu negara mengalami kerugian yang tidak sedikit, bisa mencapai triliunan rupiah. Lantas, jika ingin menyalahkan, yang salah siapa?” ujarnya.

Lebih jauh Nasyirul menilai pengelolaannya yang sehingga kembali terjadi kebakaran. Oleh karenanya ia berharap mulai saat ini perawatan terhadap kilang minyak, khususnya antisipasi kebakaran dan sebagainya harus diperketat atau ditingkatkan. Sehingga tidak ada lagi istilah tersambar petir dan alasan lainnya.

Tidak hanya itu, Nasyirul juga berharap pemerintah harus terus melakukan pengawasan terhadap aset-aset negara. Termasuk aset milik Pertamina. Sehingga tidak terjadi lagi kebakaran kilang minyak di semua daerah.

Sebelumnya, pada Senin 29 Maret 2021 dini hari terjadi kebakaran tangki di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Beberapa bulan berikutnya, tepatnya Jumat 11 Juni 2021, kebakaran juga terjadi di kilang Cilacap, yaitu area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pukul 19.45 WIB, di bundwill tangki 39T-205. Dan ketiga terjadi kebakaran di Refinery Unit (RU) IV Cilacap Tangki 36T-102 milik Pertamina, yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter, di Lomanis, Cilacap Tengah, pada Sabtu 13 November 2021.