JAKARTA - Buah manggis yang dihasilkan dari perkebunan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bisa diekspor ke Guangzhou, Shanghai, China.
"Alhamdulillah, manggis sebagai komoditas unggulan khas Purwakarta sekarang bisa menembus pasar internasional. Sejauh ini, kami ekspor ke beberapa negara ASEAN, salah satunya China," kata Bupati Karawang Anne Ratna Mustika di sela pelepasan ekspor manggis ke China di Purwakarta, dikutip dari Antara, Selasa 8 Februari.
Ia mengatakan buah manggis menjadi produk perkebunan khas di Purwakarta yang sangat menjanjikan dari sisi ekonomi. Bahkan kini memiliki daya saing secara global.
Menurut dia, Pemkab Purwakarta akan terus mendorong produktivitas perkebunan manggis ini terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Untuk memperkuat kualitas, salah satu upayanya ialah dengan memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.
"Dari sisi kuantitas, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi," kata Bupati.
Ia menyampaikan, untuk sementara ini ada 158 ribu pohon manggis, yang sudah teregistrasi 96 persen. Artinya, itu memenuhi untuk ekspor.
BACA JUGA:
Dikatakannya, manggis asal Purwakarta kini sudah terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai varietas unggulan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan, ekspor saat ini tujuannya ke China dengan jumlah sekitar 3,5 ton manggis, dikemas dalam 500 boks. Masing-masing boks sekitar 7 kilogram.
Menurut dia, pada tahun 2022 ini, buah manggis adalah primadona ekspor. Di luar negeri, manggis disebut "Queen of Fruit" dan buah durian sebagai "King of Fruit". Jadi ratunya itu adalah manggis rajanya itu adalah durian.