JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) telah genap berusia satu tahun setelah penggabungan usaha (merger) pada 1 Februari 2021. Bank hasil merger tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tersebut, mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang tahun lalu.
Dalam publikasi BSI, dikutip Rabu 2 Februari, BSI mencatatkan aset sebesar Rp265,29 triliun per Desember 2021. Jumlah tersebut tumbuh 10,73 persen secara tahunan (yoy).
Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp171,29 triliun atau tumbuh 9,32 persen yoy. Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp233,25 triliun atau tumbuh 11,12 persen yoy.
Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,03 triliun atau tumbuh 38,42 persen yoy. Cash coverage tumbuh 14,57 persen yoy, sedangkan kualitas pembiayaan (NPF) net tejaga di level 0,87 persen atau turun 0,25 persen yoy.
Di samping itu, BSI juga terus berinovasi dengan menghadirkan Beyond Banking Services Experience in One Hand. Hal itu tercermin dari kinerja transaksi digital perseroan yang melesat sepanjang tahun lalu.
BACA JUGA:
BSI mencatat jumlah user BSI Mobile mencapai 3,47 juta user atau tumbuh 127 persen. Jumlah transaksi tumbuh 169 persen hingga mencapai 124,54 juta transaksi. Adapun, volume transaksi mencapai Rp150,84 triliun atau tumbuh 200 persen.
Manajemen menyampaikan meski BSI lahir ditengah ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi COVID-19, namun perseroan hadir untuk senantiasa membangun asa dan membawa manfaat yang berkah.
"Hari ini, 1 Februari 2022, setahun kami berikhtiar, menjadi bank syariah yang inklusif dan modern, menopang pengembangan UMKM, menjaga amanah ummat, serta mendukung pengembangan ekosistem keuangan syariah dan industri halal nasional. Insya Allah BSI menjadi energi baru untuk ekonomi indonesia," tulis manajemen.
Lebih lanjut, BSI siap berlari kencang menyempurnakan layanan dan produk untuk semua nasabah. Bank Syariah Indonesia siap menjadi jembatan ekonomi antara Timur Tengah dan Indonesia serta menjadi pemain global, dan kebanggaan Indonesia.