Bagikan:

JAKARTA – Edy Mulyadi menarik perhatian publik pada akhir pekan ini lantaran mengeluarkan pernyataan cukup kontroversial 'macan mengeong' yang diasosiasikan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Kegaduhan tersebut berbuntut panjang dengan dilaporkannya sosok pria bernama Edy Mulyani tersebut ke Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Sulut) oleh DPD Gerindra Sulut. Hal itu tertuang dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT.

Terlepas dari hal tersebut, sebenarnya Menhan Prabowo Subianto mempunyai tanggung jawab besar untuk mempertahankan NKRI yang begitu luas. Ini bisa dilihat dari nilai anggaran kementerian yang dipimpinnya dengan catatan tertinggi kedua setelah Kementerian PUPR.

Lantas, seperti apa kinerja Kementerian Pertahanan pada sepanjang 2021?

Berdasarkan data yang dikutip dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemenham pada 2021 memiliki pagu anggaran sebesar RpRp137,3 triliun. Jumlah ini lantas menyusut menjadi Rp131,3 triliun pada tengah tahun lantaran realokasi anggaran sebagai dukungan bagi penanganan COVID-19 saat varian delta merebak.

Adapun, realisasi belanja hingga 31 Desember 2021 diketahui sebesar Rp124,9 triliun atau setara 95,2 persen dari pagu perubahan.

Sejumlah besar uang ini kemudian digunakan untuk modernisasi alutsista, nonalutsista, dan sarpras pertahanan. Secara mendetail, belanja diarahkan untuk pengadaan/peningkatan kemampuan alat apung, kapal perang RI, kapar angkatan laut, kendaran tempur dan kendaraan taktis, pesawat udara, dan kapal selam.

“Progresnya 90,2 persen dari target keseluruhan 8.412 unit senilai Rp24,8 triliun,” demikian laporan Kemenkeu yang dipublikasikan pada awal Januari.

Asal tahu saja, jumlah dana yang digunakan untuk membeli berbagai peralatan tersebut masuk dalam skema belanja modal pemerintah pusat yang bertotal Rp241,5 triliun lebih tinggi dari belanja modal 2020 yang tercatat Rp190,9 triliun.