JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) memproyeksikan investasi sebesar 1,5 miliar hingga 1,6 miliar dolar AS untuk pengembangan bisnis dan investasi perusahaan hingga tahun 2030. Anak usaha grup Pertamina ini akan membidik segmen green cargo seperti LPG, LNG dan biodiesel.
CEO Pertamina International Shipping, Erry Widiastono mengatakan kebutuhan investasi tersebut sejalan dengan kondisi kebutuhan energi nasional dan global yang mulai mengarah pada keberlangsungan lingkungan dan transmisi energi.
Erry mengatakan kebutuhan investasi tersebut akan dipenuhi dari internal equity maupun mencari sumber pendanaan lain atau new capital injection.
"PIS akan mengantisipasi perkembangan ke depan untuk arah bisnis perkapalan, pada kapal-kapal yang lebih green. Misalnya kapal-kapal untuk pengangkutan gas seperti LPG, LNG, dan lainnya. Nantinya kami akan lihat juga perkembangan lebih lanjut di sektor renewable energy," tuturnya dikutip dalam laman resmi Kementerian BUMN, Jumat, 31 Desember.
Lebih lanjut, Erry mengatakan sebagai Subholding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero), PIS memiliki peluang menjadi jembatan transisi energi.
"Kehadiran energi baru dan terbarukan atau renewable energy merupakan keniscayaan, namun kebutuhan energi berbasis hidrokarbon masih terus ada selama masa transisi ini," ucapnya.
Erry mengatakan bahwa kebutuhan energi yang masih besar tercermin dari kondisi ekonomi baik nasional maupun global yang dalam masa pemulihan dan berpotensi untuk tumbuh.
"Kami harapkan pasca pandemi ini akan bergerak tumbuh dan ketika tumbuh analisis kami ada juga pertumbuhan konsumsi energi dan berujung ke kebutuhan energi nasional maupun regional," tuturnya.
Menurut Erick, PIS tidak hanya melayani jasa pengangkutan untuk komoditas energi seperti crude oil, BBM dan gas tetapi juga memiliki bisnis perkapalan untuk komoditas non energi.
Lebih lanjut, Erry mengaku optimis seiring dengan pemulihan ekonomi dunia maka permintaan dan perputaran logistik secara global juga akan ada kenaikan. Ia mengatakan, komitmen PIS terhadap lingkungan juga diwujudkan dengan roadmap green integrated marine logistics company.
BACA JUGA:
"Ke depan, bisnis juga lebih mengarah ke green cargo seperti cargo gas. Di sisi bunkering atau fuel juga mengarah kepada fuel yang lebih green seperti LNG dan LPG. Terminal juga mengarah ke green energy, storage juga. Jadi kami memang mengarah ke green energy," tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan mengatakan soal potensi bisnis dan investasi maritim serta logistik di Indonesia yang sangat besar. Ia mengatakan 2022 adalah tahun new normal.
Indra mengatakan ada optimisme yang bisa memandu pemerintah menjalani tahun depan lebih baik lagi. Optimisme ini tercermin dari target investasi nasional yang dinaikkan dari Rp900 triliun di 2021 menjadi Rp1.200 triliun di 2022.
Menurutnya secara nasional justru ada kenaikan pertumbuhan ekonomi dari 4 persen ke 5 persen di 2022. "Indonesia akan dapat berkah dari tingginya harga komoditas di pasar energi dunia dan ini akan berimbas ke industri shipping," tuturnya.