Usai Merugi Rp1-2 Juta Per Hari, Kenaikan Harga Telur Ayam Diharapkan Mampu Tutupi Kerugian Peternak
Salah seorang pekerja saat melihat ayam petelur yang ada di Peternakan Ayam Petelur Haji Yasin, di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang/ Antara

Bagikan:

MALANG - Kenaikan harga telur ayam ras dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir diharapkan mampu menutup kerugian yang timbul akibat anjloknya harga komoditas tersebut pada bulan-bulan sebelumnya.

Salah seorang karyawan Peternakan Ayam Petelur Haji Yasin, Dani Uluf Suwanda, mengatakan bahwa kenaikan harga telur ayam sudah terjadi kurang lebih selama dua minggu terakhir.

"Sekarang harga telur ayam sudah mengalami kenaikan, tapi itu sebagai ganti rugi pada saat harga telur ayam anjlok selama beberapa bulan kemarin," kata Dani di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 16 Desember.

Dani menjelaskan, pada 2021 harga telur ayam anjlok dalam kurun waktu yang cukup lama hingga selama enam bulan. Kerugian yang dialami para peternak tersebut, berkisar antara Rp1 juta hingga Rp2 juta per hari.

Selain itu, lanjutnya, untuk mengurangi kerugian yang timbul, para peternak ayam petelur juga melakukan afkir dini ayam-ayam yang berusia produktif. Saat ini, harga telur ayam membaik pada kisaran Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram di tingkat peternak.

"Kemarin kerugian berkisar Rp1 juta hingga Rp2 juta per hari, itu saat harga telur menyentuh angka Rp13 ribu per kilogram. Saat ini, harga telur dari kandang sudah pada kisaran Rp22 ribu per kilogram," katanya dilansir Antara.

Saat ini, lanjutnya, para peternak juga menambah pasokan ayam-ayam mereka karena pada saat harga telur anjlok terpaksa harus melakukan afkir dini. Penambahan indukan ayam petelur tersebut, juga masih belum mampu meningkatkan produktivitas.

"Untuk produksi masih sama belum ada peningkatan meskipun ada indukan baru. Karena ini masih belum puncak produksi, usianya masih muda," kata Dani.

Menurutnya, anjloknya harga telur ayam beberapa waktu lalu menjadi hantaman cukup berat bagi para peternak. Kondisi saat ini, memang harga telur ayam sudah berangsur membaik, namun harga pakan masih terbilang tinggi.

Ia menambahkan, saat ini harga pakan ayam berkisar antara Rp5.500 hingga Rp5.700 per kilogram. Para peternak ayam petelur mengharapkan harga pakan ternak bisa turun pada kisaran harga Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram.

"Harga jagung biasa Rp5.500 per kilogram, untuk jagung selep Rp5.700 per kilogram, itu masih terlalu mahal. Saat normal itu standardnya Rp4.000-Rp5.000 per kilogram," katanya.

Beberapa waktu lalu, harga telur ayam anjlok hingga Rp13 ribu per kilogram di tingkat peternak. Anjloknya harga telur ayam tersebut, disebabkan adanya pasokan yang melimpah saat itu dan menekan harga komoditas tersebut.

Dengan meningkatnya pasokan, permintaan konsumen juga menurun dan menyebabkan harga telur ayam semakin anjlok.