Kabar Gembira dari Sri Mulyani, Stok Vaksin COVID-19 Cukup untuk Seluruh Dunia, Kabar Buruknya: Kendala Distribusi Sebabkan Ketidakmerataan
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika sebenarnya persentase vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia bisa lebih baik dari pada level yang ada saat ini. Menurut dia, kemampuan produksi vaksin dari negara-negara produsen sudah bisa memenuhi kebutuhan setengah dari populasi global.

“Produksi vaksin sebenarnya bisa saja mencukupi 50 persen dari populasi di seluruh dunia,” ujar Menkeu dalam sebuah webinar akhir pekan lalu, 26 November.

Meski demikian, kapasitas output ini tidak serta-merta dapat diwujudkan sesuai dengan harapan dikarenakan sejumlah kendala di lapangan.

“Tetapi proses distribusi yang tidak merata menjadi hambatan untuk bisa mencapai hal tersebut, khususnya di negara berkembang atau bahkan miskin yang level vaksinasinya masih single digit,” tutur dia.

Menkeu menambahkan, ketidakmerataan tersebut juga tercermin dari persentase vaksinasi di negara maju yang sudah hampir mencapai level kekebalan komunal atau herd immunity.

“Di negara maju banyak vaksinasi yang sudah 60 persen bahkan 70 persen,” imbuhnya.

Sebagai informasi, bendahara negara itu mengungkapkan jika hingga saat ini distribusi vaksin COVID-19 secara global telah mencapai 7,78 miliar dosis di 186 negara dengan tingkat rata-rata 42,6 persen.

Adapun, di Indonesia sendiri mengalami kendala yang hampir sama, yaitu hambatan dalam proses distribusi ke masyarakat. Malahan, Menkeu menilai untuk mencapai tingkat 70 persen di akhir 2021 cukup menantang.

“Vaksinasi harian kita terus tingkatkan dimana saat ini adalah mencapai 1,28 juta dosis per hari yang tentu ini di bawah harapan kita untuk mengejar 2 juta dosis perhari untuk mencapai target 70 persen pada akhir tahun bisa diraih,” katanya.

Dari sisi belanja vaksin, hingga Oktober 2021 pemerintah disebutkan telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp22,8 triliun untuk pengadaan Rp22,8 triliun.