Bank Nobu Milik Konglomerat Mochtar Riady Raup Laba Rp45,97 Miliar di Kuartal III 2021, Mau <i>Rights Issue</i> Incar Dana Rp198 Miliar
Bank Nobu. (Foto: Dok. Kemang Village)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) bakal melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Bank milik konglomerat Mochtar Riady ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 164 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp1.205.

Nilai yang ditawarkan tersebut mewakili 3,57 persen dari modal ditempatkan disetor penuh setelah PUT, sehingga nilai PUT adalah sebanyak-banyaknya Rp198 miliar.

Pemegang saham yang berhak memperoleh rights issue Bank Nobu adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS perseroan pada 11 November 2021 pukul 16.00 WIB.

Adapun berdasarkan laporan keuangan Bank Nobu kuartal III 2021, dikutip Kamis 111 November, perusahaan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp45,97 miliar pada kuartal III 2021. Laba NOBU turun 7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari laba periode yang sama tahun lalu, yang senilai Rp49,48 miliar.

Penurunan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 20 persen yoy atau Rp702,2 miliar. Sementara, beban bunga naik menjadi 19 persen yoy menjadi Rp317,18 miliar pada kuartal III tahun ini.

Alhasil, pendapatan bunga bersih naik 21 persen yoy menjadi Rp385,0 miliar. Selain itu, Bank Nationalnobu mencatat kredit yang diberikan naik 23 persen secara year-to-date (ytd) pada kuartal III tahun ini.

Kredit yang diberikan sebesar Rp7,42 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp9,12 triliun per 30 September 2021. Demikian pula pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 33 persen ytd menjadi Rp12,92 triliun.

Pertumbuhan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 24 persen ytd, dari Rp4,53 triliun menjadi Rp5,62 triliun. Dari sana, total aset Bank Nationalnobu naik sebesar 19 persen ytd.

Total aset NOBU per 31 Desember 2020 sebesar Rp13,73 triliun naik menjadi Rp16,35 triliun per 30 September 2021. Bank Nationalnobu juga menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 0,59 persen secara gross dan 0,44 persen secara net pada 30 September 2021.

Untuk NIM dan BOPO, NOBU mencatatkan rasio masing-masing sebesar 3,59 persen dan 92,20 persen. Adapun, rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) turun menjadi 0,52 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya, yakni 0,69 persen.

Sementara itu, rasio ROE dari Bank Nationalnobu mencapai 4,35 persen, atau turun dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni 4,90 persen.