JAKARTA - Beberapa hari lalu, Youtuber asal Korea yang fasih berbahasa Indonesia, Jang Hansol menceritakan kisah mengenai seseorang penjelajah waktu lewat unggahannya. Ia menceritakan kisah itu dengan sangat detail dan cukup meyakinkan. Pertanyaannya apakah kisah itu nyata?
Dikisahkan, pada 23 April 2006, di Kiev Ukraina, seorang pria berusia sekitar 30 tahun, Sergey Ponomarenko diamankan polisi setempat karena terlihat mencurigakan. Kepada polisi, ia bilang sedang merasa bingung kenapa ia bisa tiba-tiba hidup di tahun ini. Padahal sekitar dua menit lalu ia hidup di tahun 1958, kata Ponomarenko seperti dijelaskan Hansol.
Setelah mengecek identitas pemuda tersebut polisi mulai merasa ada yang aneh. Pasalnya, orang yang terlihat masih muda ini ternyata lahir pada 1938. Bahkan, kartu itu terlihat seperti KTP negara Uni Soviet yang sudah bubar, di mana Ukraina menjadi salah satu pecahannya.
Polisi lalu memanggil seorang profesor bernama Pablo Krtikov, seorang psikiater untuk mewawancara Ponomarenko. Ia menuturkan apa yang sebenarnya terjadi. Ponomarenko bilang ia datang dari tahun 1958. Sebelum berada di Kiev, ia mengaku sedang bersama tunangannya bernama Valentina Curish.
Kemudian, setelah ia berfoto dengan tunangannya, dirinya sempat melihat sebuah UFO. Spontan ia memotret piring terbang itu. Dan tanpa ia sadari waktu tiba-tiba melesat puluhan tahun sampai April 2006.
Ponomarenko membuktikan perkataannya dengan hasil jepretan dari kameranya. Untuk melihat keasliannya, ia diboyong kepada seorang fotografer Kiev bernama Vadim Pozmer.
Vadim kaget karena jenis film pada kamera itu sudah tidak lagi diproduksi (discontinue) sejak 1970. Ia heran di tahun 2006 masih ada jenis film seperti itu bahkan kondisinya masih sangat bagus dan cukup mudah untuk dicuci cetak.
Pada 25 April setelah pengecekan foto selesai, Vadim mencoba menghubungi polisi kembali. Namun Ponomarenko yang seharusnya menunggu di ruangan tiba-tiba hilang pada 25 April 2006. Ia hilang begitu saja seolah ditelan bumi.
Polisi kemudian menelusuri jejak Ponomarenko dengan mencari tunangannya. Mereka berhasil menemukannya. Gadis yang berada di foto tersebut masih hidup dan pada 2006, usianya sudah 74 tahun.
Saat polisi bertanya ihwal Ponomarenko, Curish mengenalinya. Ia juga ternyata memiliki foto yang sama dengan yang polisi punya.
Rupanya Ponomarenko telah menemui tunangannya tersebut terlebih dahulu. Pasalnya Curish juga memiliki foto lain yang diberikan Ponomarenko pada 1970.
Bukan cuma itu, Curish bahkan punya foto Ponomarenko yang sedang berada di masa depan, yakni pada 2050. Ketika dibandingkan, dua foto yang sama-sama di Kiev tahun 2006 dan 2050, secara kasat mata terlihat ada perbedaan. Di foto tahun 2050 terlihat banyak gedung-gedung pencakar langit.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata di badan arsip milik Ukraina tersimpan file wawancara Ponomarenko bersama salah satu stasiun TV Ukraina dan Taiwan pada 1970-an. Isinya kurang lebih, ia membawa kabar dari masa depan.
Ia menjelaskan bahwa di masa depan hampir setiap orang akan memiliki ponsel. Ia juga sempat menjelaskan tentang teknologi microwave yang belum ada saat itu.
Kebenaran diragukan
Hansol sendiri mengakui bahwa dirinya tidak bisa menganggap cerita yang pertama kali disiarkan oleh Televisi Ukraina 1+1 ini seratus persen benar. Ia bilang, "bisa jadi ini adalah sebuah hoaks." Pasalnya, dari penjelasan itu seperti masih ada data yang kurang.
Menurut laman fern-flower.org yang mengulas kebenaran peristiwa Sergey Ponomarenko, berargumen bahwa kejadian itu hanyalah buatan semata. Mereka membeberkan beberapa temuannya.
Misalnya saja kartu identitas yang dinilai tak sesuai dengan aslinya. Sebagai perbandingan, menurut laman itu, kartu identitas Uni Soviet atau Komsomol yang asli, cap yang ada di atas pas foto terlihat jelas dibanding punyanya Ponomarenko.
Selanjutnya, soal jenis kamera atau jenis film yang digunakan Ponomarenko. Dalam ceritanya, Vadim si fotografer bilang jenis film yang diketahui bernama Svema sudah tidak diproduksi lagi pada 1970.
Namun, pada kenyataannya orang masih bisa membeli jenis film itu sampai 1990. Artinya, ketika orang mencari di 2006 pun barang tersebut masih tidak terlalu langka.
Belum lagi soal rekaman percakapan Ponomarenko di radio. Menurut analisis fern-flower.org, rekaman itu terdengar terlalu bersih untuk file yang sudah tersimpan cukup lama. Audionya bisa didengar di sini.
Terakhir, yang membuat cerita itu terkesan palsu adalah foto tahun 2050 yang dinilai sebuah montase foto, yakni sebuah proses pembuatan foto dari hasil potongan-potongan dari foto lain. Sederhananya edit-an.
Hal itu terlihat dari beberapa bangunan-bangunan di latar foto yang terlihat identik. Hanya berbeda ukurannya saja. Hanya saja belum diketahui foto tersebut diambil darimana.
"Dengan demikian, semua bukti perjalanan waktu dibangun di atas kepalsuan (mungkin dibuat untuk hiburan)," tulis laman tersebut. "Dan karenanya, itu tidak dapat dianggap sebagai bukti perjalanan waktu," pungkasnya.