JAKARTA - Seorang pensiunan Polisi Denver, Amerika Serikat (AS), Daril Cinquanta, tak pernah sedetik pun melupakan Luis Archuleta, pria yang menembaknya saat tengah bertugas pada 1971. Setelah dijebloskan ke dalam penjara, penjahat itu kabur pada 1974. Cinquanta mengejarnya. Butuh waktu hampir setengah abad baginya untuk bisa kembali menangkap Archuleta.
Cinquanta melakukan berbagai upaya untuk bisa menemukan penembaknya. Melansir The New York Times, Senin 10 Agustus, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun mengontak berbagai pihak, untuk mencari jejak Archuleta.
Sampai medio 1980, ia baru mendapat informasi yang membuatnya percaya Archuleta berada di San Jose, California. Namun itu barulah tahap awal masa pencarian. Jalan panjang menelusuri jejak Archuleta bahkan menjadi sorotan di acara televisi 'America's Most Wanted.'
Kegigihan Cinquanta baru terbayar setelah hampir 50 tahun menelusuri jejak musuhnya. Tepatnya 24 Juni 2020, ia mendapat telepon yang menyarankannya agar mencari seseorang bernama Ramon Montoya.
Penelepon yang tidak menyebutkan identitasnya itu percaya bahwa buronan yang menembak Cinquanta menggunakan nama itu dan memberikan alamat di Española. Sekitar 25 mil sebelah utara Santa Fe.
"Saya mendapat telepon dari seseorang dan orang ini berkata, 'saya telah memikirkannya dan saya akan memberi tahu anda di mana orang yang menembak anda berada' tentu saja saya skeptis," kata Cinquanta.
“Empat puluh enam tahun kemudian, dan tiba-tiba saya mendapat telepon. Nah, orang ini memberi saya alamat dan nama samarannya... dan fakta lain yang tidak berarti apa-apa pada saat itu,” tambah Cinquanta.
Mengungkap penyamaran
Pencarian mengungkapkan bahwa Ramon Montoya pernah didakwa pada 2011 karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Ketika Cinquanta mencari informasi tentang Ramon Montoya, ia yakin bahwa dia benar-benar sosok Archuleta. Bedanya kini jauh lebih tua.
Pihak berwenang pada akhirnya menangkap Archuleta yang sudah berusia 77 tahun. Dirinya juga memiliki nama lain yaitu Larry Pusateri.
Diketahui, hampir 40 tahun Archuleta hidup dengan nama samaran Ramon Montoya. Ia tinggal di sebuah rumah sederhana di Española yang dan tinggal bersama seorang wanita. Masyarakat sekitar mengatakan bahwa mereka tidak tahu banyak tentang Ramon Montoya.
“Saya memberi tahu orang-orang seperti hobi,” kata Cinquanta. “Maksudku seperti itu karena dia menembak saya, dia berbahaya dan dia ada di luar sana," tambah Cinquanta.
Sementara itu pencarian juga dibantu oleh agen FBI. Salah seorang agen berhasil mewawancara seorang wanita dan seorang pria yang masing-masing mengaku sebagai mantan istri Archuleta dan anaknya.
Keduanya mengenal Archuleta sebagai Ramon Montoya. Pihak berwenang menunjukkan mereka foto Archuleta di poster buronan dari 1978 dan keduanya memastikan bahwa itu adalah pria yang mereka kenal sebagai Ramon Montoya.
Cinquanta adalah seorang perwira di kepolisian Denver yang mencatat kehidupannya dalam penegakan hukum dalam sebuah buku, tetapi kariernya bukan tanpa kontroversi. Pada 1989, ia dan petugas lainnya sempat dibebastugaskan setelah mendapat 17 dakwaan.
Mereka diduga mengatur kejahatan untuk menjebak tersangka. Cinquanta mengaku bersalah atas dua tuduhan pelanggaran tingkat pertama, mengatakan bahwa tuduhan lainnya adalah sampah dan tidak benar.
"Kejahatan tidak akan pernah berhenti. Itu benar-benar konyol," kata Cinquanta.
Setelah tuduhan tersebut, Cinquanta pensiun dan memulai investigasi pribadinya sendiri. Sementara itu dia juga menghabiskan waktu bertahun-tahun berharap dia akan menangkap pria yang telah menembaknya.
“Itu seperti urusan yang belum selesai. Polisi dan pencuri. Saya merasa layak untuk mencoba mendapatkannya, dan saya mendapatkannya," tutup Cinquanta.