Bagikan:

JAKARTA - Kyota Hattori, 24, yang ditangkap dalam kasus serangan pisau dan pembakaran yang melukai 17 orang di sebuah kereta di Tokyo pada malam Halloween bilang kepada polisi kalau dia menyukai karakter penjahat Batman, Joker.

Kepada polisi, secara terus terang Kyota Hattori mengaku ingin membunuh orang dan diberi hukuman mati. Bahkan niatan ini sudah ada sejak sekitar bulan Juni, seperti dikutip dari Japan Today, Senin 1 November.

Foto dan video yang diposting di media sosial oleh saksi mata menunjukkan seorang pria di tempat kejadian mengenakan kemeja hijau dan setelan ungu dengan kostum Joker.

Sekitar dua jam sebelum kejadian, Hattori mengunjungi distrik Shibuya Tokyo, tempat ramai pengunjung pesta berkostum untuk merayakan Halloween, kata polisi.

Hattori mengatakan kepada polisi bahwa dia memilih kereta ekspres terbatas menuju pusat kota yang jarang berhenti karena biasanya penuh sesak dengan penumpang. Dia menyatakan penyesalan karena gagal membunuh siapa pun dalam serangan itu, kata polisi.

Dari 17 orang yang terluka, seorang pria berusia 70-an dalam kondisi kritis setelah diduga ditikam oleh Hattori di dada saat kereta Jalur Keio bergerak sekitar jam 8 malam. Tersangka juga diduga menyalakan api di kereta menggunakan cairan pemantik api.

16 korban lainnya berusia antara remaja hingga 60-an menderita luka ringan termasuk menghirup asap.

Insiden itu terjadi di kereta 10 gerbong menuju Shinjuku, stasiun sibuk di pusat Tokyo, dari Hachioji di barat ibukota, menyebabkan kepanikan di antara penumpang yang bergegas melarikan diri melalui jendela kereta.

Kereta berhenti darurat di Stasiun Kokuryo di Chofu, Tokyo barat, tetapi pintunya tidak segera terbuka.

Operatornya Keio Corp mengatakan kereta tidak berhenti di posisi yang tepat dan staf memutuskan untuk tidak membuka pintu untuk mencegah penumpang jatuh melalui celah antara kereta dan peron. Pengemudi tidak mengetahui apa yang terjadi di kereta pada saat itu, kata perusahaan itu.

Polisi menemukan sebilah pisau, beberapa botol plastik yang kemungkinan berisi cairan pemantik api dan kaleng aerosol di dalam gerbong kereta.

Kementerian Perhubungan sudah meminta seluruh perusahaan kereta api di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan guna memastikan keselamatan.

Sejumlah serangan terhadap kereta api dan stasiun di daerah Tokyo telah terjadi baru-baru ini. Seorang pria menikam dan memotong 10 penumpang pada bulan Agustus di kereta komuter Odakyu Electric Railway di Setagaya Ward ibukota.

Pada 15 Oktober, dua pria ditikam oleh seorang pria di Stasiun JR Ueno. Dalam insiden terpisah, dua orang terluka di stasiun kereta bawah tanah Tokyo pada akhir Agustus setelah seorang pria menyemprotkan asam sulfat ke wajah pria lain.

Pada Senin pagi, komuter di Stasiun Kokuryo menyatakan kekhawatirannya setelah kejadian tersebut.

"Saya takut bahwa saya bisa terjebak dalam insiden seperti itu setiap saat," kata seorang pria berusia 58 tahun.

Seorang wanita berusia 25 tahun dalam perjalanan ke tempat kerja berkata, "Saya takut naik kereta. Saya biasanya mendengarkan musik dengan earphone saat bepergian, tetapi saya tidak melakukannya hari ini."