JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengkritik pemerintah yang selalu berubah dalam menerapkan syarat perjalanan bagi masyarakat.
Setelah mewajibkan tes PCR bagi penumpang pesawat Jawa-Bali, pemerintah kini justru menghapus syarat wajib itu. Yang terbaru, pemerintah menerapkan aturan wajib antigen bukan lagi PCR dalam penerbangan Jawa-Bali.
Sekretaris fraksi PPP DPR Achmad Baidowi yang dikenal dengan sapaan Awiek, mengatakan saat ini muncul kecurigaan di tengah masyarakat jika tes PCR menjadi ladang bisnis bagi pelaku bisnis kesehatan dan pemerintah.
“Jangan sampai ada kesan pemerintah lebih membela kepentingan pelaku bisnis kesehatan dalam hal ini PCR," ujar Awiek kepada wartawan, Senin, 1 November.
"Jangan sampai ada kecurigaan publik bahwa alat PCR terlanjur diiimpor sehingga harus didukung oleh kebijakan yang tarik ulur,” sambungnya.
BACA JUGA:
Awiek menyatakan, Fraksi PPP menyesalkan sikap pemerintah yang kerap berubah-ubah dalam membuat syarat perjalanan menggunakan pesawat udara sehingga membingungkan masyarakat.
"Seringnya perubahan kebijakan hanya membuat bingung masyarakat. Apalagi syarat PCR memberatkan dari aspek harga," kata Awiek.
Legislator Jawa Timur itu meminta agar tak ada lagi perubahan syarat perjalanan, terutama bagi moda pesawat yang kerap berubah setiap minggu.
“Pemerintah tidak lagi menjadikan PCR sebagai syarat penerbangan di Jawa-Bali namun cukup dengan antigen. Tentu ini patut diapresiasi, namun ke depannya jangan berubah-berubah lagi. Pemberlakuan syarat bisa mengacu pada level PPKM setiap daerah,” pungkasnya.