MEDAN - Program 300 beasiswa Wali Kota Medan Bobby Nasution di Universitas Prima Indonesia (Unpri) disoal. Bobby dinilai menyalahi prinsip kebijakan publik.
Kritik ini dilayangkan akademisi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar. Menurutnya, kerja sama seperti itu menyalahi prinsip kebijakan publik.
"Tapi dia (Bobby) bawa nama jabatan (Walikota Medan) full. Apa keistimewaan kampus itu hingga dia bisa kasih 300 beasiswa, berapa banyak pun uangnya itu, saya kira itu menyalahi prinsip public policy. Saya tak menolak yang begitu, saran saya, distribusikan lebih banyak, 1.000 beasiswa untuk semua kampus di Medan," kata Shohibul kepada wartawan, Kamis, 28 Oktober.
Bagi akademisi ini, Bobby Nasution sebagai wali kota harus mengutamakan norma dan etika kebijakan publik. Bobby Nasution diminta tidak diskriminatif.
"Kenapa dia harus berikan beasiswa ke kampus tertentu? Kecuali kampus itu sedang kolaps, atau kena gempa runtuh, kenapa harus cemburu. Ada alasan kuat untuk memberikan perlakuan khusus," sebutnya.
Bagi Shohibul Bobby Nasution berada dalam posisi yang dilematis dan penuh dengan konsekuensi. Sebab bila ini diteruskan, Bobby bisa saja digugat karena kebijakannya tersebut.
"Itu bisa digugat, uang dari mana? makin terbuka semuanya. Terus dijelaskan, 'sebetulnya bukan wali kota punya uang', berarti kau orang bodoh, dicatut aja nama kau bisa, begitu kata orang nanti," sambung dia.
"Itu yang bisa disebutkan abuse of power. itu bagian dari korupsi, korupsi itu ada aktif dan nonaktifkan. Digunakannya jabatan dia itu untuk keuntungan orang lain," sebutnya.
BACA JUGA:
Tapi bila kebijakan dibatalkan, Bobby Nasution akan dinilai tidak benar menjalankan kebijakan. Apalagi, proses pendaftaran beasiswa itu sedang berlangsung.
Karenanya akademisi UMSU menyarankan agar Bobby Nasution menambah jumlah penerima beasiswanya hingga 1.000 kuota. Kemudian, beasiswa itu dibagi merata di seluruh kampus yang ada di Kota Medan.
"Kembangkan menjadi 1.000 di seluruh kampus di Medan. Cuma itu cara terbaik. Bilang ke masyarakat, Unpri itu satu dari sekian kampus, itu ditujukan kepada rakyat miskin Medan yang kuliah di seluruh kampus, distribusinya sekian persen sekian persen hingga 1.000 seluruhnya, harus begitu dia bilang," katanya.