Bagikan:

JAMBI - Kondisi harimau sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang menjalani rehabilitasi di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS ) BKSDA Jambi di Mendalo, Muarojambi, mulai membaik.

Satwa dilindungi itu masuk perangkap yang dipasang BKSDA Jambi di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin, Jambi, setelah berkonflik dengan manusia.

"Untuk saat ini kondisi harimau tersebut terus dipantau kesehariannya melalui kamera trap dan saat ini sudah mau makan dengan jumlah banyak dibandingkan awal masuk rehabilitasi di sini," kata Kepala TU BKSDA Jambi, Teguh Sriyanto di Jambi, Antara, Senin, 25 Oktober. 

Kondisi hewan ini juga masih dalam tahap observasi dan dipantau perkembangan kondisinya. Dokter juga belum melakukan anestesi langsung dengan satwa menunggu kondisinya kembali sehat.

"Secara umum kondisinya sudah membaik respons kepada kita kalau kita datang itu sudah bagus, kalo kemarin masih lemah sekarang ini nampak orang sudah langsung ada respons dan makan ayamnya juga sudah bisa 3-4 ekor ayam ditambah dengan vitamin," kata Teguh.

"Makanan harimau ini selalu diberikan dalam bentuk hidup bukan daging, seperti ayam dan kemarin diberi kelinci hidup dan kita usahakan masih seperti di alam agar dia bisa memangsa atau menangkapnya sendiri dan bisa langsung dimakan," kata Teguh Sriyanto.

Soal makanan, BKSDA juga diminta untuk tidak menjatahnya. Bila harimau tersebut lapar maka langsung diberi makanan agar staminanya cepat pulih. 

"Melihat kondisinya saat ini seperti itu tidak mungkinlah dalam waktu cepat bisa pulih kita harus bertahap juga dan sekarang responnya sudah bagus, melihat orang sudah mulai menunjukkan ketidaksukaannya dan langsung dengan suara dan segala macamnya, mudah mudahan dalam minggu minggu ini bisa dilakukan pembiusan," katanya.