Said Aqil Siap Kembali Calonkan Diri Jadi Ketum PBNU
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

BANDA ACEH - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan siap kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon ketua umum PBNU periode mendatang, dalam Muktamar pada tanggal 23-25 Desember 2021 di Lampung.

“Kalau diminta oleh para kiyai saya siap (mencalonkan diri),” kata KH Said Aqil di Banda Aceh dikutip Antara, Selasa, 19 Oktober.

Saat ini sudah ada para tokoh termasuk kiai besar seperti Tuan Guru Turmudzi dari Lombok, Kiai Muhtadi dari Banten, para kiai dari Jawa Tengah, Jawa Timur termasuk Habib Luthfi juga meminta dirinya agar kembali mencalonkan diri.

Bahkan salah satu ulama Aceh Teungku Nuruzzahri atau Waled NU juga meminta agar dirinya kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU periode ke depan.

KH Said Aqil mengatakan salah satu visi dan misi pencalonan dirinya ke depan sebagai calon Ketua Umum PBNU, yakni untuk meningkatkan kualitas kemandirian NU termasuk dalam budaya dan pendanaan.

Dia menyatakan NU harus mandiri secara finansial, tidak meminta-minta, termasuk dalam pembangunan masjid, madrasah maupun pondok pesantren juga harus mandiri, dengan melibatkan kemandirian bersama ummat.

“Jadi, kita ingin NU yang mandiri, terhindar dari aliran apa pun yang berbahaya seperti radikal, sekuler atau liberal,” katanya menegaskan.

Menurutnya, dalam kepemimpinannya selama ini, NU tidak berpihak kepada aliran kiri dan aliran kanan (radikal, sekuler atau liberal). Akan tetapi, NU selalu menghormati jalan tengah.

KH Said Aqil juga mengatakan selama 10 tahun memimpin NU, selama ini dirinya telah melakukan berbagai terobosan di antaranya seperti membangun 34 perguruan tinggi negeri tersebar di sejumlah daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung,

Kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, serta sejumlah daerah lainnya termasuk di seluruh Pulau Jawa.

Selain itu, selama kepemimpinannya di PBNU, KH Said Aqil juga telah banyak melahirkan ide dan gagasan termasuk mencetus lahirnya badan hukum NU, Undang-Undang Pesantren, Peringatan Hari Santri, pengkaderan NU melalui MKNU, hadirnya TVNU, portal islam terbesar yakni Nuonline.