Bagikan:

MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) mendorong sekolah menengah pertama (SMP) agar menggelar program belajar di luar sekolah menggunakan konsep tamasya (outing class) agar bisa meningkatkan wawasan pelajar selain mata pelajaran.

"Program itu akan terus dijalankan. Simulasi pembelajaran tatap muka dengan konsep di luar kelas yang digelar akhir pekan lalu oleh SMPN 6 Makassar di kawasan Wisata Mangrove, Lantebung, berhasil dan disenangi oleh siswa," ujar Danny Pomanto di Makassar dikutip Antara, Selasa, 19 Oktober.

Dia mengatakan ratusan siswa SMP Negeri 6 Makassar yang mengikuti belajar di luar sekolah itu mendapatkan pengalaman baru dan mereka senang bisa belajar langsung di kawasan mangrove tersebut.

Danny Pomanto menyatakan poin penting yang ingin disampaikan dari konsep belajar sambil tamasya adalah agar para siswa bisa lebih mengenal lingkungan sekitarnya dan ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

Dia menjelaskan belajar di luar kelas mengintegrasikan materi atau konsep yang diperoleh di bangku sekolah dengan kondisi di lingkungan sekitar.

"Itu metode merdeka belajar yang baik sekali," katanya.

Selain itu, program itu bertujuan menyegarkan panca indera pelajar. Dampak pembelajaran daring selama ini, membuat pikiran pelajar terbelenggu.

"Bagus sekali, mereka ada pengalaman kan selama ini tidak ada, teori saja selama belajar daring," ujarnya.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan, Muh Al Amin berpesan agar generasi muda khususnya pelajar, bisa menjadi bagian dan pelaku pelestarian hidup di masa yang akan datang.

"Ini bentuk kolaborasi antara Pemkot Makassar bersama masyarakat Lantebung, para pelajar dan pendidik untuk mengajarkan dan memperlihatkan, bagaimana melestarikan lingkungan di kota Makassar agar tetap lestari dan terjaga," ucapnya.