Gus Yahya dapat Dukungan Jadi Ketum NU dari PWNU Sulteng
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

Bagikan:

JAKARTA - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya medapat dukungan sebagai calon Ketua Umum PBNU masa bakti 2022-2026 dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Tengah. Pemilihan ini akan berlangsung akhir tahun.

"Komitmen dukungan untuk Gus Yahya telah disepakati saat Rapat Koordinasi Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC) Nahdatul Ulama (NU) se-Sulteng beberapa pekan lalu," kata Ketua Tanfidziyah PWNU Sulteng, Lukman S. Tahir dihubungi, di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 18 Oktober.

Lukman menjelaskan salah satu pertimbangan dipilihnya Gus Yahya karena dianggap figur muda, futuris, paling pas, dan tepat untuk memimpin PBNU dalam menyikapi arah perubahan peradaban dunia.

Lukman mengatakan selain PWNU Sulteng, hampir keseluruhan PWNU di wilayah Sulawesi mendukung Gus Yahya menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar yang digelar 23- 25 Desember 2021 di Lampung.

Kata dia, NU sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari persoalan-persoalan global saat ini, maka NU harus mampu menawarkan konsep-konsep alternatif dan peradaban humanistik yang tidak hanya dibutuhkan di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

“Dalam konteks kebutuhan nasional dan kepentingan global inilah Gus Yahya figur yang pas,” kata Lukman.

Lukman mengucapkan terima kasih kepada KH Said Agil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU dan salah satu tokoh NU terbaik yang sudah melaksanakan amanah Muktamar selama dua periode.

Sebelumnya, KH Yahya Cholil Staquf mengklaim telah mendapat dukungan dari 80 persen Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia.

"Saya sudah mendapat dukungan sekitar 80 persen pengurus NU dari berbagai provinsi," ujar Gus Yahya.