Kronologi Lengkap Kematian Editor Metro TV Versi Polisi
Konferensi pers kasus kematian editor video Metro TV Yodi Prabowo (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian menjelaskan krononologi tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo pada 8 Juli dini hari lalu. Setelah pemeriksaan selama 15 hari dari 10 Juli hingga, Sabtu 25 Juli, polisi mengungkap bahwa Yodi meninggal akibat bunuh diri.

Kronologi ini disampaikan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya. Pengungkapan kronologi dibarengi dengan pemajangan barang bukti, mulai dari pakaian, peralatan, hingga pisau yang mengakibatkan luka meregang nyawa tersebut.

Semua barang bukti dibungkus dengan kantong kertas berwarna cokelat dan dipaparkan di atas meja. Udara luar menyebarkan bau amis darah Yodi yang masih menempel di pakaian dan pisau yang tercium sampai jarak 5 meter. Motor milik Yodi juga dipampangkan di lokasi.

Begini kronologi yang disampaikan Tubagus. Pada 7 Juli siang pukul 14.20 WIB, Yodi berangkat dari rumah dan membeli pisau di Ace Hardware Rempoa, Ciputat, Tangerang. 

"Waktu dia masuk hingga keluar hanya 8 menit. Saat masuk, ia langsung menuju ke tempat pisau dan memilih selama 2 menit, bergerak menuju kasir, bayar, ke tempat parkir, dan tinggalkan tempat lalu menuju ke kantor," kata Tubagus, Sabtu, 25 Juli.

Sepulang kerja sekitar pukul 12 malam, Yodi pergi menuju tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Memarkirkan motornya, dan menyeberang ke tembok samping tol.

Barang bukti kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo (Diah Ayu Wardani/VOI)

Diduga kuat, Yodi melakukan percobaan bunuh diri di lokasi tersebut dalam rentang waktu pukul 00.00 WIB hingga 02.00 WIB dini hari, pada 8 Juli. 

Dengan pisau yang dibelinya, ia menusuk dada sebanyak 4 kali. Ada luka tusuk yang hanya sampai ke jaringan otot, ada tusukan yang lebih dalam sampai menembus paru-paru.

"Di leher, kami temukan kekerasan yang memotong tenggorokkan tapi tidak memotong pembuluh darah. Selain itu tidak ada. Kesimpulannya, penyebab mati korban adalah kekerasan tajam di leher," ucap dia.

Tubagus bilang, tidak ada luka lain selain lebam benturan benda tumpul dan tusukan di dada serta leher Yodi. Selain sidik jari dan DNA Yodi, polisi tak menemukan ada jejak lain di tempat kejadian perkara.

Barang bukti kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo (Diah Ayu Wardani/VOI)

Meski begitu, dari pemeriksaan sebanyak 34 saksi, Tubagus menyebut tidak ada saksi yang melihat langsung proses bunuh diri. Sebab, tempat tersebut sangat sepi pada malam hari.

"Kalau ada (yang melihat) pasti dicegah. Umumnya, orang (bunuh diri) mencari tempat sepi. Oleh karena itu, maka dirangkailah dengan saintifik pembuktian, laboratorium forensik, sampai ke data yang disampaikan," ungkap dia. 

Sampai akhirnya, Yodi ditemukan meninggal pada Jumat 10 Juli di pinggir Jalan Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Yodi ditemukan meninggal bunuh diri setelah tiga hari menghilang. Saksi menemukan jenazah Yodi mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.