JAKARTA - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut, ada klaster baru penyebaran COVID-19 di kota Jayapura yang berasal dari ratusan tenaga medis yang terjangkit virus tersebut.
"Ada beberapa daerah yang tenaga kesehatannya juga menjadi klaster, yaitu klaster di rumah sakit atau fasilitas kesehatan contoh di kota Jayapura. Total tenaga kesehatan yang terinfeksi cukup banyak sejumlah 240 orang," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 24 Juli.
Setelah kejadian ini, Wiku yakin Wali Kota Jayapura akan berusaha untuk melindungi tenaga medisnya dengan memberikan alat pelindung diri dan melatih tenaga kesehatan.
Lebih lanjut, dia meminta tenaga kesehatan untuk berhati-hati dalam menangani pasien COVID-19. Apalagi, tenaga kesehatan yang ada di Indonesia jumlah terbatas sehingga perlu dilindungi lebih ketat.
"Selalu waspada menggunakan alat pelindung diri yang baik dan menerapkan biosafety dan biosecurity di dalam pekerjaannya sehari-hari," ujarnya.
Selain menyinggung klaster tenaga medis, Wiku juga menyinggung soal maraknya klaster pekerja atau industri yang akhir-akhir ini jadi penyebaran COVID-19. Menurutnya, klaster atau penyebaran virus ini sebenarnya bisa terjadi di mana-mana. Termasuk di rumah ibadah.
Adanya klaster ini, sambungnya, menunjukkan jika masyarakat belum tertib dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Klaster ini menunjukkan bahwa masyarakat belum disiplin, terapkan protokol kesehatan. Apabila masyarakat mulai lengah, tidak disiplin maka virusnya bisa menular. Ini yang harus diingat bahwa seluruh masyarakat harus disiplin supaya klaster tidak terjadi," ungkapnya.
BACA JUGA:
Per Kamis, 23 Juli, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus sembuh bertambah 1.909 dan kasus positif bertambah 1.906.
Sementara, akumulasi kasus sembuh mencapai lebih dari separuh akumulasi kasus positif. Total kasus sembuh sebanyak 52.164 orang dan kasus positif totalnya 93.657 orang.
"Kasus terkonfirmasi positif yang meninggal bertambah 117 orang. Total kasus meninggal sebanyak 4.576 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes pada Kamis, 23 Juli.
Provinsi dengan kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 470 kasus dan total 18.068 kasus. Kemudian, Jawa Timur miliki 357 kasus baru dan total 19.450. Jawa Timur juga menjadi provinsi dengan akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia.
Selanjutnya, Jawa Tengah dengan 295 kasus baru dan total 8.021 kasus. Sulawesi Selatan miliki 120 kasus baru dan total 8.547 kasus. Kalimantan Selatan dengan 116 kasus baru dan total 55.332 kasus. Lalu, Sumatera Utara miliki kasus baru 100 dan total 3.263 kasus.
Kemudian, ada 4 provinsi yang melaporkan tak memiliki kasus baru pada hari ini. Provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur.