JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir sudah terjadi sebanyak 15 kali terhitung pada sepekan pertama di bulan Oktober 2021, yakni pada tanggal 1 hingga 8 Oktober.
"Data BNPB pada bencana banjir periode 1 sampai 8 Oktober 2021 mencatat 15 kejadian. Sebagian besar banjir berlokasi di Kalimantan, seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur," kata Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu, 13 Oktober.
Selama periode tersebut, tercatat 4 warga meninggal dunia dan 20 lainnya luka-luka akibat banjir bandang yang terjadi di wilayah Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan pada 3 Oktober.
"Sedangkan kerusakan rumah pada kurun waktu ini, BNPB mencatat rumah rusak sebanyak 12 unit dan fasilitas umum 6 unit," ungkap Abdul Muhari.
Berdasarkan analisis yang dihimpun BMKG, Kementerian PUPR, dan Badan Informasi Geospasial, BNPB mencatat sejumlah wilayah berpotensi banjir dengan kategori tinggi.
Daerah tersebut berada di Aceh (Aceh Singkil, Aceh Tamiang dan Gayo Lues), Sumatera Barat (Langkat dan Mandailing Natal), Jambi (Kerinci dan Kota Sungai Penuh), Bengkulu (Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Lebong dan Seluma).
BACA JUGA:
Kemudian Sumatera Selatan (Lahat, Ogan Komering Ulu), Lampung (Pesisir Barat), Sulawesi Tengah (Sigi), Papua Barat (Sorong dan Teluk Bintuni) dan Papua (Deiyai, Dogiyai, Jayawijaya, Membramo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai dan Yalimo).
Menyikapi musim hujan di bulan ini, Abdul Muhari meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi. Tidak hanya banjir, tetapi juga ancaman lain seperti banjir bandang, dan tanah longsor.
Abdul Muhari juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi di seluruh Indonesia untuk menginstruksikan BPBD di tingkat kabupaten dan kota dalam melakukan beberapa upaya kesiapsiagaan.