MEDAN - Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut warga Kecamatan Medan Sunggal, Hamidi MY alias Mauktar Bin M Yacob (46) dengan hukuman mati. Terdakwa Hamidi dinilai terbukti menjadi kurir sabu seberat 52 kg.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nurhayati Ulfia yang dibacakan JPU Joice Sinaga dalam persidangan mengatakan terdakwa terbukti melanggar 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika.
"Mengadili, meminta majelis hakim untuk menjatuhkan terdakwa Hamidi dengan pidana mati," kata JPU di hadapan majelis hakim yang diketuai Hakim Immanuel Tarigan, di ruang Cakra 8, Pengadilan Negeri Medan, Selasa, 12 Oktober.
Menurut jaksa, hal yang memberatkan perbuatan terdakwa karena tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas peredaran Narkotika.
"Sedangkan hal yang meringankan, tidak ditemukan," kata JPU.
Usai mendengarkan nota tuntutan JPU, Majelis Hakim menunda persidangan hingga pekan mendatang dengan agenda pembelaan dari terdakwa (pleidoi).
BACA JUGA:
-
| EKONOMI
Menko Airlangga: Recovery Indeks COVID-19 Jadi yang Terbaik di ASEAN
12 Oktober 2021, 15:09 -
| BERITA
ASN Pemko Medan Kena Sindir Bobby Nasution: Papan Kualitas Udara Sudah Lama Rusak
12 Oktober 2021, 15:34
Mengutip dakwaan, JPU Nurhayati Ulfia mengatakan terdakwa diminta oleh Mursal untuk menyerahkan satu kardus barang narkotika kepada Zulkifli di Kampung Lalang.
Kemudian terdakwa dihubungi Mursal kembali untuk menjemput barang tersebut ke Tanjung Balai dan mengantarkannya di daerah Asrama Haji.
Akan tetapi, sebelum menyerahkan narkotika tersebut petugas petugas dari BNN menangkap terdakwa dan diamankan narkotika jenis sabu kristal sebanyak 50 bungkus dengan jumlah berat 52 kg.
