JAKARTA - Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur sejak Senin, 4 Oktober. Banjir tersebut terjadi di Kecamatan Long Ikis, Kecamatan Muara Komam, dan Kecamatan Batu Sopang
"Data sementara yang dihimpun, banjir telah berdampak kepada 152 KK/717 jiwa. Kurang lebih sebanyak 450 jiwa terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat masing-masing," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa, 5 Oktober.
Abdul Muhari menuturkan, banjir terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi yang memicu luapan sungai di Sungai Kandilo dan Sungai Sakerau.
Selain luapan dua sungai tersebut, banjir juga disebabkan oleh adanya air kiriman dari wilayah hulu sungai dan minimnya daerah resapan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo dan Sungai Sakeau.
BACA JUGA:
Tercatat, ada 230 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 100-150 meter, satu unit rumah rusak berat, akses jalan terputus, dan beberapa fasilitas umum dan pendidikan juga terdampak banjir.
"BPBD Kabupaten Paser telah melakukan kaji cepat dan koordinasi bersama instansi terkait guna percepatan penanganan banjir di Kabupaten Paser," tutur Abdul Muhari.
Sementara, beberapa posko bantuan dan koordinasi telah didirikan untuk memudahkan penanggulangan bencana yang dipicu oleh faktor cuaca tersebut.
Bantuan logistik, kebutuhan dasar dan air bersih juga telah didistribusikan oleh BPBD Kabupaten Paser, termasuk evakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.
"Kondisi mutakhir yang dilaporkan tim BPBD Kabupaten Paser, debit air di Kecamatan Muara Komam terpantau mengalami kenaikan, namun di Kecamatan Long Ikiss sudah mulai surut," jelas dia.
Lebih lanjut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur hingga Senin kemarin, menyusul adanya bibit siklon tropis yang tumbuh di belahan bumi utara.