Vaksinasi RI Peringkat ke-5 Dunia, Menkes Budi Gunadi: Naik Satu Tingkat Menyusul Jepang
Ilustrasi. (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah capaian vaksinasi COVID-19 di Tanah Air berada di urutan ke-5 terbanyak di dunia. Dia mengatakan saat ini sudah ada 94 juta orang di Indonesia yang telah menerima vaksin dosis pertama.

"Indonesia ada di ranking ke-5 dunia. Kita naik satu tingkat karena karena menyusul Jepang yang ada di kisaran 80 jutaan orang," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 4 Oktober.

Sementara untuk jumlah dosis yang digunakan, Indonesia kini menduduki peringkat keenam dunia karena telah menyuntikkan 148 juta dosis vaksin COVID-19 sejak Januari lalu. "Dan kita sudah melampaui 2 juta per hari di bulan September ini," tegas mantan Wakil Menteri BUMN ini.

Menkes Budi memaparkan sudah ada 222 juta dosis vaksin yang diterima Indonesia di mana 193 juta di antaranya sudah dikirim ke berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 143 juta vaksin juga telah disuntikkan kepada masyarakat.

"Jadi total stoknya ada di kita masih ada di kisaran 70 jutaan masih cukup banyak dan sekarang kita terus membicarakan bagaimana percepatan vaksinasi ini," ungkap Budi.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia telah menerima sejumlah vaksin dari untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Terbaru, pemerintah kedatangan 800 ribu dosis vaksin Pfizwe dari pemerintah Amerika Serikat.

"Dengan kedatangan vaksin tahap ke-84 ini, vaksin yang tiba di tanah air mencapai 276.960.670 dosis," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong dalam keterangannya, Minggu, 3 Oktober.

Usman menuturkan, pemenuhan kebutuhan vaksinasi di Indonesia diraih dengan berbagai cara, mulai dari pembelian langsung maupun kerja sama bilateral dan multilateral. Hal ini dilakukan untuk mengejar target 70 persen penerimaan vaksin oleh masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini.

Dia juga menuturkan Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia. Meski begitu, Usman menggarisbawahi program vaksinasi tidak boleh dikendorkan.

"Pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat," ungkap dia.