Saat Pigai Lempar Isu Rasis, Mahasiswa Papua di Depan Ganjar: Jayapura dan Jateng Bersaudara, Salam 1 Indonesia
Foto Humas Pemprov Jateng

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah aktivis mahasiswa kelompok Cipayung Papua tiba-tiba mendatangi hotel tempat menginap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Jayapura. Mereka menegaskan Papua dan Jawa Tengah adalah saudara.

Kedatangan para aktivis mahasiswa dari GMNI, PMII, PMKRI, HMI, GMKI dan BEM Universitas Cenderawasih itu cukup mengejutkan. Ganjar yang sedang sarapan pagi di resto hotel pun terburu-buru menemui para mahasiswa.

Sambil ngopi, Ganjar dan mahasiswa itu terlibat obrolan gayeng. Dua jam lebih Ganjar nongkrong dengan mereka, dan berbagi cerita serta pengalaman. Pertemuan berlangsung hangat, dengan guyonan dan candaan yang membuat semuanya tertawa.

Ketua GMNI Jayapura, Ricky Bofra mengatakan sengaja menemui Ganjar untuk diskusi. Menurutnya, Ganjar adalah salah satu pemimpin yang disukai karena dekat dengan rakyat dan berprestasi. Tak hanya membangun Jateng, Ganjar banyak menginspirasi para pemuda di seantero negeri.

"Ketika beliau datang ke sini, ini momentum bagi kami berjumpa dan sharing ide, masukan, dan gagasan dari beliau pada kami, untuk membangun Jayapura ini," jelasnya Minggu 3 Oktober.

Foto Humas Pemprov Jateng

Ricky mengapresiasi ide Ganjar untuk membentuk desa kembar antara Jateng dan Papua. Ia berharap persaudaraan Jateng dan Papua terus berlanjut untuk Indonesia.

“Kami teman-teman di Jayapura dan bersama saudara kita di Jawa Tengah, kami tetap bersaudara, salam satu Indonesia,” katanya.

Ketua PMII Jayapura, Mahfud, mengatakan, Papua adalah miniatur Indonesia. Ia sendiri keturunan madura yang tinggal di Papua.

“Kami ini simbol miniatur NKRI, meskipun kami berbeda tapi perbedaan suku ras agama tidak membuat kami terpecah belah,” tegasnya.

Ganjar memberikan masukan kepada para aktivis mahasiswa. Aktivis yang biasanya hanya bicara politik diajaknya untuk masuk ke wilayah kreatif dan konkret dalam membantu masyarakat. Di tengah pandemi ini, banyak hal yang bisa dilakukan para aktivis mahasiswa. Membantu persoalan kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan lainnya. Ganjar juga meminta aktivis mahasiswa untuk membantu meningkatkan ekonomi kreatif Papua yang sangat bagus.

“Meski kecil, tapi apa yang dilakukan kawan-kawan ini mesti solutif. Tidak perlu hal besar, kecil tidak apa-apa yang penting bermanfaat. Bisa mengembangkan ekonomi kreatif di sini, peningkatan pariwisata dan lainnya,” tegasnya.

Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) akan melaporkan mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai ke Polda Metro Jaya, Senin 4 Oktober besok. Natalius Pigai akan dilaporkan terkait cuitannya yang diduga menyampaikan pesan rasis ke Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Selain itu, pihak pelapor juga menuding bahwa cuitan Natalius Pigai tidak sejalan dengan riwayatnya yang pernah menjabat posisi di Komnas HAM. Nantinya, pelapor akan melaporkan lima poin kepada aparat kepolisian terkait dugaan pelanggaran atas cuitan Natalius Pigai.

Foto Humas Pemprov Jateng