Bagikan:

JAKARTA -  Warga Negara Indonesia (WNI) dan warga Malaysia di Kuala Lumpur dalam Club Yummy Mommy (CYM) memperingati Hari Batik Nasional dengan menggelar Batik Day Celebration di The Majapahit Restaurant, Arcoris Mont Kiara, Kuala Lumpur, Jumat.

Acara diawali dengan demonstrasi pembuatan batik yang dilakukan oleh pendiri Tjanting, The Art of Batik, Vera Elitt, seorang warga Indonesia di Malaysia yang baru pindah dari Perth, Australia.

Vera Elitt memperagakan proses pembuatan batik meliputi persiapan kain, penulisan atau peneraan lilin batik (malam), pewarnaan dan penghilangan lilin batik dari kain.

Pada acara itu sejumlah peserta diberi kesempatan untuk membatik dengan didampingi langsung oleh Vera Elitt.

Melengkapi demonstrasi batik, pembawa acara Henny dan pendiri Club Yummy Mommy, Shanti Muzzafar membacakan narasi tentang batik.

Mereka mengatakan secara etimologis dalam sejarah di Indonesia kata "batik" berasal dari bahasa Jawa yakni "amba" yang memiliki arti "menulis" atau "menetes" dan "tik" yang berarti "titik".

Menulis atau menggambar titik-titik dengan menggunakan lilin kemudian kedua kata tersebut selanjutnya berkembang dan menjadi istilah batik seperti yang kita kenal saat ini.

Usai demonstrasi pembuatan batik acara dilanjutkan dengan peragaan cat kuku dari Wardah dan Halal, perusahaan kosmetik dari tanah air.

Acara kemudian dilanjutkan dengan lomba peragaan busana batik yang diikuti oleh delapan peserta dengan juri pengurus CYM, Joyce Nelwan dan Presiden International Business Club Malaysia, Ray Imran.

Terpilih sebagai pemenang lomba peragaan busana adalah Novia Gumila, Cut Yuli dan Mila.

Acara diakhiri dengan peluncuran kembali International Vendors Club menjadi International Business Club Malaysia yang dilakukan oleh presidennya, Ray Imran yang ditandai dengan pemotongan tumpeng dan menunjukkan logo baru.

Pendiri Club Yummy Mommy, Shanti Muzzafar mengatakan memperingati Hari Batik pihaknya menghadirkan pendiri Tjanting, The Art of Batik, Vera Elitt, yang memperagakan pembuatan batik tulis agar berinteraksi langsung dengan peserta.

Shanti mengatakan peringatan tersebut merupakan salah satu bentuk diplomasi dengan mencintai batik.

Sementara itu Vera Triana Elitt mengatakan yang diperagakan tadi untuk ibu-ibu yang baru belajar sehingga dirinya mengambil batik moderen bukan motif batik tradisional dari Indonesia sehingga hanya gambar yang lebih sederhana dan besar untuk memudahkan belajar.