Polisi Harus Dalami Keterangan Kekasih Editor Metro TV Yodi Prabowo
Ilustrasi (Foto: Clker-Free-Vector-Images from Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Benang merah kasus pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo semakin kusut, berbagai dugaan muncul. Mulai dari permasalahan pekerjaan hingga hadirnya orang ketiga disebut sebagai indikasi motif pembunuhan.

Belakangan, kekasih korban yang bernama Suci disebut berbohong ketika memberikan keterangan kepada penyidik. Tetapi, belum disebut secara rinci kebohongan apa yang diucapakan wanita tersebut. Hanya saja, polisi akan mencocokan terlebih dahulu dengan fakta di lapangan.

Kriminolg dari Universitas Indonesia, Josias Simon menyebut, kebohongan dalam pemeriksaan merupakan dinamika dari proses penyelidikan dan penyidikan suatu perkara. Untuk itu, polisi harus segara membuktikan atau mencocokan semua keterangan dengan bukti yang sudah ditemukan, tanpa terkecuali.

"Itu bagian dinamika dari proses penyidikan. Klarifikasi, verifikasi dan cek silang dari informasi dan data lapangan dalam rangka memperoleh alat bukti," kata Josias kepada VOI, Senin, 20 Juli.

Terlepas berbohong atau tidak, penyidik harus benar-benar teliti dalam membuktikan keterangan semua saksi. Sehingga, nantinya tidak ada yang terlewat dan titik terang akan mulai terlihat.

Tetapi, soal kemungkinan jika kekasih korban menutupi sesuatu dengan kebohongan, lanjut Josias, penyidik wajib untuk mengungkap kebenarannya. Dengan begitu, dugaan atau kemungkinan yang saat ini masih terus bermunculan perlahan akan menghilang dan mengerucut pada satu dugaan terkuat.

"Itu yang perlu diungkap dalam kapasitasnya sebagai saksi," tegas Josias.

Dugaan adanya kebohongan dari kekasih Yodi diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Santoso. Menurutnya, ada beberapa penyataan dari Suci yang diduga merupakan kebohongan atau keterangan yang tidak sesuai.

"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohog, tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai bukan kejanggalan, tapi keterangannya tidak sesuai," ucap Irwan.

Adapun Yodi ditemukan meninggal pada Jumat 10 Juli di pinggir Jalan Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Korban meninggal diduga karena dibunuh. Yodi ditemukan meninggal setelah tiga hari menghilang.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan dugaan korban pembunuhan karena pada tubuh Yodi ditemukam dua luka tusuk. Pertama di bagian leher dan dadanya.

Keluarga besar Metro TV menyampaikan duka cita yang mendalam. Pihaknya meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.