AMBON - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengimbau seluruh masyarakat di daerah itu mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat pancaroba.
"Cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama musim peralihan (pancaroba), mulai dari hujan disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Wilhelmina Paays, di Ambon, Antara, Rabu, 29 September.
Sejumlah wilayah di Maluku, khususnya Kota Ambon masih berada pada musim hujan, sedangkan Oktober masuk peralihan ke musim panas.
Ciri-ciri pancaroba, antara lain ditandai dengan cuaca cepat berubah, adanya guntur dan kilat. Untuk sejumlah wilayah di Maluku, hingga saat ini masih dalam analisa cuaca.
BACA JUGA:
Dia mengatakan kondisi cuaca di beberapa wilayah di Maluku berada di musim hujan sejak Mei, sedangkan peralihan musim akan berlangsung Oktober. Untuk wilayah di Maluku Barat Daya (MBD) akan masuk musim hujan.
Hasil analisis terakhir, kondisi cuaca tidak terlalu signifikan untuk beberapa hari ke depan.
Analisis kelembaban udara pada lapisan atas 850-700 mb, menunjukkan keadaan yang lembab hingga basah yakni berkisar 70-100 persen, sedangkan anomali suhu permukaan laut wilayah Maluku satu minggu terakhir cukup menghangat yaitu berkisar 1-3 derajat Celsius.
Suhu permukaan laut mengindikasikan adanya penambahan suplai uap air, yang berkontribusi pada proses pertumbuhan awan- awan hujan di wilayah Maluku, khususnya di wilayah Seram Bagian Barat.