Bagikan:

JAKARTA - DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno untuk membahas nama pengganti Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR RI, Senin, 27 September, malam. Rapat pleno tersebut digelar pukul 19.30 WIB di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

"Nanti malam rapat pleno DPP Partai Golkar untuk memutuskan calon yang ditunjuk oleh ketua umum Airlangga Hartarto," ujar Ketua Bidang Hukum DPP Partai Golkar Adies Kadir di Gedung DPR, Senin, 27 September. 

 

Nama pengganti Azis Syamsuddin yang menguat adalah Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus dan Ketua Fraksi Kahar Muzakir.  

 

Namun, Adies mengakui bahwa nama calon pengganti Azis adalah salah satu senior kader Partai Golkar yang akan diumumkan pada Selasa sore.

"Memang yang paling senior tadi pagi saya sampaikan ada Pak Lodewijk, ada Pak Kahar Muzakir," kata Adies. 

 

Senada dengan Adies, Ketua Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) Partai Golkar, Supriansa, mengatakan Ketua Umum Airlangga Hartarto akan mengumumkan calon Wakil Ketua DPR, Selasa, sore nanti. 

 

"Kalau rampung sore ini, maka saya rasa partai Golkar tidak akan berlama-lama (umumkan, red) kekosongan posisi Pak Azis. Paling telat mungkin besok (Selasa, red) sudah diajukan namanya oleh Pak Ketua Umum Partai Golkar," ujar Supriansa di Gedung DPR, Senin, 27 September. 

Anggota Komisi III DPR itu menekankan, Airlangga akan mencari sosok terbaik dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan yang ada di Fraksi Partai Golkar DPR.

"Partai Golkar ini partai lama, partai yang matang, tentu sangat berhati-hati dengan berbagai sudut pandang yang diperhatikan oleh bapak ketua umum dalam rangka menunjuk pengganti Bapak Azis Syamsudin," jelas Supriansa. 

Menyinggung soal menguatnya nama Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, Supriansa mengakui memang menjadi perhatian Airlangga. Namun, ia enggan menyebut secara pasti bahwa Lodewijk bakal terpilih menjadi pimpinan DPR. 

 

"Ya karena memiliki banyak kelebihan. Kader-kader lain juga memiliki kira-kira kemampuan yang sama dengan pak Sekjen," ungkapnya. 

 

Selain Lodewijk muncul pula nama Adies Kadir dan Kahar Muzakir. Tapi, Supriansa lagi-lagi enggan memastikan nama yang bakal keluar sebagai pengganti Azis. 

"Banyaklah kalau di Partai Golkar, Ya doakan semoga siapa nanti disebutkan dalam surat keputusan bapak Ketua Umum Partai Golkar, Pak Airlangga, maka itulah yang terbaik dari Golkar, terbaik untuk bangsa dan negara," katanya. 

Pastinya, kata dia, kriteria pimpinan DPR baru dari Golkar adalah yang memiliki kemampuan di bidang yang ditempati Azis Syamsuddin sebagai wakil ketua DPR bidang Koordinator Politik dan Keamanan.

 

"Saya rasa Pak Sekjen posisi seperti itu dan yang lain tokoh Golkar juga sama, memiliki posisi yang bisa diterima semua pihak," kata Supriansa. 

 

 

Profil Lodewijk Freidrich Paulus

 

Letnan Jenderal TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, lahir di Manado, 27 Juli 1957.

Lodwewijk saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar periode 2019-2024. Dia duduk di Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dari daerah pemilihan Lampung I. 

 

Ia adalah mantan perwira tinggi militer Indonesia yang berasal dari TNI Angkatan Darat.

Lodewijk F Paulus adalah Danjen Kopassus ke-24 menjabat sejak 4 Desember 2009. Dirinya menggantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo. Lodewijk menjabat sebagai Danjen Kopassus hingga 8 September 2011.

Kemudian, digantikan oleh Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya. Lodewijk F Paulus lalu menjadi Pangdam I/Bukit Barisan dari September 2011 hingga Juni 2013.

Jabatan terakhir Lodewijk sebelum pensiun adalah Dankodiklat TNI-AD. Ia menjabat dari Juni 2013 hingga Juli 2015.

 

Profil Kahar Muzakir

 

Sementara, Kahar Muzakir lahir pada 10 Desember 1946. Dia adalah anggota DPR 4 periode yakni 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024.

 

Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar. Ia merupakan legislator dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I.

 

Di Parlemen, dia pernah menjadi wakil ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Kahar juga pernah bertukar posisi dengan Azis Syamsuddin saat menjadi Ketua Badan Anggaran (Banggar) dan Ketua Komisi III DPR.

 

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Sebelum menjabat Waketum Golkar, lulusan Teknik Mesin IKIP Yogyakarta ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD I Golkar Sumsel pada 1998-2004. 

 

Fasilitas dan Gaji Wakil Ketua DPR 

 

Pengganti Azis Syamsuddin bakal mendapat fasilitas dan Gaji yang sama sebagai Wakil Ketua DPR. 

Merujuk Peraturan Pemerintah (PP) No. 75 Tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara Dan Anggota Lembaga Tinggi Negara Serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara, menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI digaji Rp 4.620.000/bulan.

Berdasarkan Surat Edaran Setjen DPR RI: No. KU.00/9414/DPR RI/XII/2010, anggota DPR RI merangkap wakil ketua mendapat tunjangan melekat istri Rp 462 ribu per bulan, dan tunjangan melekat anak Rp 184 ribu per bulan untuk 2 anak. Ada juga uang sidang/paket Rp 2.000.000, tunjangan jabatan Rp 9.700.000, tunjangan beras Rp 198.000, dan tunjangan PPH Rp 1.729.608.

Anggota DPR RI yang merangkap wakil ketua, berdasarkan Surat Menteri Keuangan No S-520/MK.02/2015 juga mendapat tunjangan kehormatan Rp 6.450.000. Selanjutnya tunjangan komunikasi intensif Rp 16.009.000. Kemudian tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran Rp 4.500.000. Adapula bantuan langganan listrik dan telepon Rp 7.700.000.

Pimpinan DPR juga mendapat fasilitas mobil dinas mewah Toyota Crown Hybrid. Harga mobil ini berkisar Rp1,5 miliar. Serta rumah dinas di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.