JAKARTA - Baik buruknya citra Polri di mata masyarakat bergantung pada personel dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas). Sebab, mereka merupakan anggota Polri yang paling banyak berhadapan dengan masyarakat setiap harinya.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil. Menurut dia, polisi lalu lintas adalah etalase Polri. Sehingga, mereka adalah cerminan bagi seluruh anggota Polri.
Menurut dia, apabila ada anggota lalu lintas yang bertidak tidak sesuai aturan, pungutan liar atau apapun yang buruk, maka semua anggota polisi dianggap buruk.
"(Satuan) Lalu Lintas itu etalase. Orang sebelum melihat polisi secara keseluruhan, melihat polisi Lalu Lintas. Kalau polisi Lalu Lintas masih pungli, masih mencari kesalahan, maka, persepsi tentang polisi akan seperti itu," ucap Nasir di diskusi VOI, Kamis, 16 Juli.
Tetapi, seiring berjalannya waktu dan perubahan sistem yang terus dilakukan, stigama buruk polisi semakin menghilang. Terlebih, adanya terobosan penggunaan metode penindakan secara online semakin membuat oknum-oknum Polri menghilang dengan sendirinya.
Selain anggota lalu lintas, cerminan Polri juga pada Satuan Reserse Kriminal (Reskrim). Sebab, mereka yang melakukan penindakan terhadap para pelaku kejahatan dengan kasar. Tak jarang, ketika mereka bertugas disaksikan oleh masyarakat.
Bahkan, Nasir sempat menyinggung soal pernyataan dari Kapolda Sumatera Utara, Irjen Martuani Sormin yang meminta anggota Satreskrim untuk bertindak sesuai aturan dengan tak merekayasa penyelidikan dan pemeriksaan.
"Fungsi Reskrim itu yang harus terus diperbaiki, diawasi, dengan baik. (Saat ini) Tampilan polisi juga lebih baik, jauh dari yang dulu terkesan polisi kejam, polisi suka mukul, suka nyiksa dan sebagainya," pungkas Nasir.