Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 160 rumah di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau terendam banjir. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi turun sejak Sabtu, 25 September lalu.

"Banjir dengan tinggi muka air antara 50 hingga 90 cm menggenangi Desa Suka Ramai, Kecamatan Tapung," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin, 27 September.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, banjir terjadi bukan hanya diakibatkan dari hujan lebat. Namun, ada aktivitas perusahaan di sekitar rumah warga yang menyebabkan kurangnya resapan air. Selain itu, debit air hujan juga mengakibatkan anak Sungai Suram meluap.

"BPBD provinsi telah melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya evakuasi dan penanganan banjir. Kondisi mutakhir saat ini, sekitar 64 rumah warga masih terendam banjir dan sisanya masih berada di wilayah yang sudah surut," tutur Abdul Muhari.

Berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai 26 sampai 28 September 2021, wilayah Provinsi Riau sebagian besar didominasi dengan cuaca berkabut, cerah berawan, berawan dan hujan ringan.

Abdul Muhari mengimbau masyarakat di Kabupaten Kampar untuk waspada dengan adanya peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada 26 dan 28 September 2021.

Sebab, kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Kampar memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi, yang berdampak pada 21 kecamatan.

"BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan adanya potensi bahaya hidrometeorologi," pungkasnya.