Tingkat Vaksinasi COVID-19 Rendah, Vietnam Tunda Pembukaan Kembali Pulau Resor Phu Quoc
Ilustrasi pantai di Phu Quoc, Vietnam. (Wikimedia Commons/dronepicr)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Vietnam memutuskan menunda rencana untuk membuka kembali pulau resor Phu Quoc untuk turis asing hingga November, setelah gagal memenuhi target vaksinasi COVID-19 untuk penduduknya lantaran pasokan vaksin yang tidak memadai.

Vietnam yang tertutup untuk semua pendatang, kecuali penduduk dan investor yang kembali, tengah berjuang untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 untuk membantu menahan lonjakan kasus COVID-19 yang didorong oleh varian Delta dalam beberapa bulan terakhir.

Pihak berwenang Vietnam awalnya berencana mengizinkan turis asing yang divaksinasi untuk mulai kembali ke Phu Quoc pada Oktober mendatang, untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan menopang perekonomian.

"Kami harus memvaksinasi penduduk di sini untuk kekebalan kawanan, tetapi persediaan vaksin berkurang," surat kabar VTC yang dikelola pemerintah mengutip Huynh Quang Hung, ketua Komite Rakyat Kota Phu Quoc mengatakan, seperti dilansir Reuters 24 September.

Pekan lalu, pihak berwenang pulau itu mengatakan diperlukan 250.000-300.000 dosis tambahan untuk mencapai kekebalan kawanan.

Sejauh ini, baru sekitar 2,9 persen penduduk di Kien Giang, provinsi yang menampung Phu Quoc, yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19, data resmi menunjukkan.

phu quoc vietnam
Ilustrasi penginapan Phu Quoc, Vietnam. (Wikimedia Commons/dronepicr)

Sementara secara keseluruhan, baru sekitar 7,3 persen dari 98 juta penduduk Vietnam yang telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap, salah satu tingkat terendah di kawasan ini.

Phu Quoc pada Hari Senin mendeteksi klaster COVID-19 baru setelah berbulan-bulan tanpa kasus lokal, meskipun otoritas provinsi mengatakan itu terkendali dan tidak akan memengaruhi rencana pembukaan kembali.

Pihak berwenang mengatakan Phu Quoc akan membuka kembali secara bertahap selama enam bulan mulai 20 November, dengan hingga tiga penerbangan carter mendarat per minggu.

Berdasarkan rencana tersebut, pulau itu mengharapkan untuk menyambut 3.000-5.000 pengunjung selama masa percobaan, dengan tes COVID-19 wajib yang dilakukan oleh pihak berwenang, kata VTC dalam laporan hari Kamis.

Masih belum jelas apakah pengunjung harus menjalani masa karantina tujuh hari seperti yang diminta oleh kementerian kesehatan Vietnam.

Untuk diketahui, kedatangan wisawatan asing ke Vietnam merosot dari 18 juta pada 2019, ketika pendapatan pariwisata mencapai 31 miliar dolar Amerika Serikat, atau hampir 12 persen dari produk domestik bruto, menjadi hanya 3,8 juta dolar Amerika Serikat tahun lalu.

Rencana untuk menyambut kembali turis datang, seiring dengan Malaysia membuka kembali Pulau Langkawi untuk pengunjung domestik pekan lalu, sementara Thailand telah membuka pulau Phuket dan Samui untuk turis asing yang divaksinasi.