Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta akan mengintegrasikan sistem perjalanan empat angkutan umum massal di DKI Jakarta dengan satu alat pembayaran bernama Jaklingko Indonesia. 

Empat moda transportasi yang akan diintegrasikan adalah Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Transjakarta, LRT Jakarta, dan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line. 

"Kami akan mengintegrasikan semua moda yang ada dan hari ini, secara lebih lanjut, kami akan menggunakan satu cara pembayaran yang satu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam siaran langsung Youtube Kementerian Perhubungan RI, Rabu, 15 Juli.

Nantinya, sistem pembayaran berjenis electronic fare collection (EFC) berupa satu kartu maupun penggunaan scan QR code untuk mengakses masuk keempat angkutan umum massal tersebut.

Namun, hal ini masih dalam tahap perencanaan. Terkait waktu peluncuran, besaran tarif, dan teknis pembayaran Jaklingko Indonesia, sampaai saat ini belum diputuskan.

Sementara ini, pemerintah membentuk perusahaan patungan (join venture) bernama PT Jaklingko Indonesia yang menggabungkan empat perusahaan milik pemerintah yakni PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, dan PT Transportasi Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, Jaklingko Indonesia ini nantinya menjadi sebuah perusahaan teknologi dan data. Sebab, ada satu tantangan berupa sumber data yang terkumpul. Namun, di sisi lain, pengambilan keputusan menggunakan informasi data yang belum tentu mencerminkan fakta di lapangan.

"Ini akan menjadi bahan yang amat bermanfaat untuk melakukan pengambilan kebijakan berdasarkan fakta yang ada di lapangan," kata Anies.

"Maka, kita berharap proses yang bisa berjalan dengan cepat. Mudah-mudahan, bila tidak ada halangan, maka pertengahan tahun depan mudah-mudahan masyarakat di Jakarta sudah bisa menikmati device satu untuk semua," lanjutnya.