Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Yusmada Faizal menyebut pihaknya melanjutkan pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal sebagai upaya penanggulangan banjir.

"Sumur resapan sedang jalan," kata Yusmada kepada wartawan, Jumat, 24 September.

Yusmada menuturkan, saat ini sudah ada sekitar 22 ribu sumur resapan yang telah dibuat di Jakarta, berdasarkan kontrak kerja sama pembangunan dengan pihak swasta. Targetnya, sampai akhir tahun 2021 DKI membangun 40 ribu sumur resapan.

"Harapannya sekitar 40.000 titik setara sumur dangkal itu ya, rencananya sampai dengan tahun ini," ungkap Yusmada.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan pernah berjanji membuat 1,8 juta sumur resapan hingga tahun 2022. Namun, karena minim realisasi, target tersebut dikurangi.

Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menyebut Pemprov DKI pada tahun 2021 baru memulai pengerjaan pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal baru-baru ini. Padahal, pembuatan sumur resapan telah dianggarkan dalam APBD DKI sejak awal tahun sebesar Rp416 miliar.

"Tahun ini dianggarkan Rp416 miliar dan belum tahu efektifnya karena memang baru dilaksanakan pekerjaannya," kata Ida, Selasa, 14 September.

Ida menuturkan, anggaran pembuatan sumur resapan pada tahun ini jauh lebih banyak dari anggaran pada tahun 2020 yang sebesar Rp5-7 miliar. Sementara, pada tahun lalu pun target pembuatan sumur resapan per 2020 juga tak tercapai.

Karenanya, agar pembuatan sumur resapan yang lebih banyak pada tahun ini bisa tercapai, Ida menyarankan Pemprov DKI melibatkan perusahaan swasta untuk mengerjakan.

"Apakah mereka mau? pasti mau. Kalau Pemda yang meminta. Kan tidak ada salahnya kalau perusahaan itu membuat beberapa sumber resapan. Tidak mahal kok, apalagi kalau dibuat sendiri atau kerja sama dengan masyarakat. Saya yakin ini murah dan mudah," ujar Ida.