Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mulai mengantisipasi potensi banjir jelang musim hujan. Dalam rapat koordinasi persiapan banjir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan banjir dapat surut dalam waktu 6 jam.

Target ini sama dengan penanganan banjir tahun lalu. Setelah hujan, jajaran Pemprov DKI mulai melakukan penanganan genangan, sehingga air akan surut dalam waktu 6 jam.

"Insyaallah kita siap (banjir surut 6 jam). Jadi semua sudah kita antisipasi. Semua jajaran siap personil yg selama ini bertugas dan juga semua keperluan alat bahkan lkepentingan pengungsi juga disiapkan," kata Riza di Balai Kota, Kamis, 23 September.

Riza menganggap target banjir surut dalam waktu 6 jam sudah sesuai dengan standar. Target ini pun akan terpenuhi jika curah hujan di bawah 100 mlimeter dan masih tertampung dalam sistem drainase. Sehingga, waktu kurang dari 6 jam sulit dilakukan.

"Angka (6 jam) itu saya kira cukup bijak. Saya kira 3 jam juga tidak mudah, kan itu tertgantung debit hujan. Kita kan tidak bisa bagi kita untuk memprediksinya. Sementara intensitas hujan semakiin thn ke sana semakin tinggi," ungkap Riza.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Sabdo Kurnianto menyebut Pemprov DKI melakukan upaya mitigasi daerah rawan banjir seperti pengerukan kali dan waduk untuk menghadapi musim hujan.

"Sehingga, adanya air tergenang akan berkurang dengan KPI yang diharapkan Pak Gubernur tadi kurang dari 6 jam, kecuali hujan ekstrem, ya. Karena kita punya drainase itu hanya 100 mm hujan," ungkap Sabdo.

Selain itu, DKI juga berupaya siap siaga dengan mengurangi risiko bencana dengan mempercepat pemulihan pascabanjir dan mencegah adanya korban jiwa.

"Yang jelas kita menghadapi musim hujan sudah rutin, artinya kita punya pengalaman. Kalau 2020 seperti itu, 2021 kan lebih baik. Mudah-mudahan ini lebih baik," ujarnya.