Basarnas Makassar Evakuasi 12 Orang Korban Banjir di Luwu
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR- Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan, menyebut ada 12 orang warga dari tiga kepala keluarga (KK) korban banjir di Kabupaten Luwu berhasil dievakuasi.

"Tim rescue unit siaga SAR Palopo sudah tiba di lokasi saat kejadian dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan operasi setelah menerima informasi bencana," kata Kepala Basarnas Makassar, Junaedi dikutip Antara, Kamis, 23 September.

Bencana banjir mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Walenrang dan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu terendam.

Berdasarkan data laporan operasi Basarnas Makassar, tercatat ada 12 orang warga dari tiga KK yang terdampak bencana banjir menjadi korban dan berhasil dievakuasi

Selanjutnya, tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir di beberapa titik di Kecamatan Walenrang ke tempat lebih aman.

"Banjir saat ini sudah surut, dan operasi SAR dinyatakan selesai serta diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke instansinya masing-masing," kata Junaedi.

Unsur yang terlibat pada operasi SAR gabungan yakni Rescuer Pos Sar Unit Palopo, BPBD Luwu, Polsek Lamasi, Koramil Lamasi, PMI Luwu, TAGANA Luwu, SAR Sawerigading, SAR Pramuka Peduli Luwu, SAR Himala Pana dan dibantu masyarakat setempat.

Sedangkan informasi diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan, kejadian banjir tersebut pada Rabu, 22 September malam sekitar pukul 20.00 WITA dengan ketinggian air antara satu hingga dua meter diakibatkan intensitas curah hujan cukup tinggi.

Dampak banjir tersebut terjadi di Kecamatan Walenrang, dan Kecamatan Walenrang Utara dengan tiga desa terdampak yaitu Desa Salubutu, Desa Salulino dan Kampung Baru Makawa.

Kabid Kebencanaan BPBD Sulsel, Andi Wahid, saat dikonfirmasi mengatakan, untuk kerugian masih dilakukan penilaian.

Upaya yang dilakukan tim TRC BPBD Luwu saat kejadian tersebut langsung memantau lokasi.

Namun karena kondisi malam saat kejadian itu dan hujan masih berlangsung, sehingga menghambat dalam melakukan asesmen kaji cepat di kecamatan setempat yang memiliki beberapa desa yang sulit dijangkau saat kondisi debit air naik cukup tinggi.

Dari laporan perkembangan yang diterima, kondisi genangan air sejauh ini telah surut. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.