JAKARTA - Zindzi Mandela, putri dari pahlawan sekaligus mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dikabarkan meninggal pada Senin, 13 Juli. Mandela Legacy Foundation yang berbicara atas nama keluarga telah menyiapkan pemakaman untuk wanita berumur 59 tahun tersebut.
Zindzi meninggal di sebuah rumah sakit di Johannesburg, dinihari. Tak ada keterangan yang dibagikan mengenai penyebab kematian Zindzi. Pihak keluarga hanya mengatakan segera mengumumkan waktu pemakaman kepada warga Afrika Selatan.
Melansir Reuters, semasa hidup, Zindzi tak cuma dikenal sebagai putri bungsu aktivis antiapartheid, Winnie Madikizela-Mandela dan Nelson Mandela. Zindzi juga dikenal atas kiprahnya sebagai Duta Besar Afrika Selatan untuk Denmark.
You were fearless in tackling real issues. Your history and your life will not be forgotten. Rest in peace daughter of giants, #ZindziMandela. #RIPZindziMandela pic.twitter.com/ytTVtbnuhE
— Christo (@ChristoThurston) July 13, 2020
Zindzi telah bertugas di Denmark sejak 2015. Bahkan, Zindzi sempat ditunjuk mengepalai misi di Monrovia, Liberia. Atas kematian Zindzi, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memberi testimoni duka yang menggambarkan kenangannya atas sosok Zindzi.
“Tekad kami yang tak tergoyahkan dalam perjuangan kami untuk kebebasan,” ungkap Ramaphosa.
"Setelah pemakaman, ia akan menjadi ikon yang akan mengubah masyarakat kami dan melangkah ke ruang-ruang dan peluang yang telah ditolak oleh generasi Afrika Selatan," tambahnya.
BACA JUGA:
Selama karier politiknya, Zindzi pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Kongres Pemuda Soweto. Selain itu, dirinya juga merupakan seorang agen bawah tanah untuk Partai Kongres Nasional Afrika (ANC).
Karenanya, kematian Zindzi meninggalkan lubang bagi Partai ANC. Juru Bicara Partai ANC Pule Mabe mengungkap peran besar Zindzi dalam kiprah partai. "Dia masih memiliki peran penting dalam transformasi masyarakat kita sendiri dan peran yang lebih besar untuk dimainkan, bahkan di Kongres Nasional Afrika,” tutur dia.