Penduduk di Wilayah Pemkab Banjarnegara Diminta Waspada Longsor di Musim Hujan
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Seiring peningkatan hujan yang turun sejak beberapa hari ini, pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengajak warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi bencana tanah longsor.

"Kami terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi khususnya tanah longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengutip Antara, Minggu 19 September.

Terkait dengan antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir maupun angin kencang, Andri mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Banjarnegara berencana akan melakukan rakor lintas sektor.

"Rakor rencananya dilakukan setelah mendapat kajian dari BMKG tentang prediksi musim hujan 2021/2022," katanya.

Masih kata Andri, pihaknya telah melakukan pemetaan guna mengetahui wilayah-wilayah rawan longsor yang ada di Kabupaten Banjarnegara.

"Kami telah melakukan pemetaan untuk mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rawan bencana tanah longsor dan memerlukan perhatian khusus, mengingat sejumlah wilayah di kabupaten ini merupakan area perbukitan yang rawan longsor," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mempersiapkan sumber daya untuk membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie kembali mengingatkan warga yang ada di wilayah setempat agar mewaspadai bencana hidrometeorologi pada musim hujan.

"Memasuki awal musim hujan mulai September ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," katanya.

Dia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.

"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang," katanya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, kata dia, peningkatan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah di Jawa Tengah akan terjadi hingga beberapa