Bagikan:

JAKARTA - Pendiri Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta, Henry Surya memastikan dana anggota KSP Indosurya aman dan akan dikembalikan, sejalan dengan semangat proposal perdamaian yang disepakati bersama anggota pada voting di persidangan.

Sebagai  penegasan komitmen tersebut, KSP Indosurya juga membuka posko offline maupun online, untuk anggota yang lansia, tengah dalam penyakit kritis, dan kesulitan keuangan mendesak, untuk diprioritaskan pengembalian dananya.

KSP Indosurya akan melanjutkan posko yang selama ini dibuka untuk berdiskusi dengan anggotanya, menjadi posko pengurusan pencairan dana bagi yang lansia, berpenyakit kritis, dan tengah berkebutuhan mendesak.

Di saat koperasi ini tengah menyiapkan posko online, yang bisa diakses anggotanya dari berbagai daerah, Henry mengaku memahami berbagai kesulitan yang dialami anggota, termasuk kondisi pandemi yang menyulitkan bepergian.

"Kami sadar betul, ada anggota yang sangat membutuhkan dana segera, mereka yang sakit kritis, lansia, kami prioritaskan. Dan, karena anggota KSP banyak di berbagai daerah, juga untuk memudahkan mereka dalam kondisi pandemi COVID-19 ini tak perlu bepergian, berdesakan, kami siapkan website pengaduan, agar bisa mengurus dari rumah atau tempat mereka berada. Buat mereka yang bisa datang, posko di Grha Surya juga terbuka," kata Henry dalam keterangan yang diterima, Senin 13 Juli.

Dia mengatakan, sangat mengapresiasi putusan voting di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam lanjutan proses PKPU KSP Indosurya. Voting tersebut menegaskan, mayoritas anggota menginginkan berlanjutnya KSP Indosurya. Di persidangan, voting menyimpulkan ada  73,41 persen kreditur menyatakan sepakat rencana perdamaian KSP Indosurya, sedangkan 26,59 persen menolak damai.

"Ini di luar proposal perdamaian. Akan kami percepat. Prioritas kami adalah memastikan nasabah atau anggota bisa dikembalikan uangnya," ucap Henry menambahkan.

Juniver Girsang, Kuasa Hukum Henry Surya, di kesempatan berbeda, menegaskan kliennya selaku pendiri KSP berkomiten kuat menyelesaikan perdamaian. Pendirian posko bagi pengembalian dana kreditur yang mendesak, bentuk nyata komitmen itu.

"Kami melihat antusiasme debitur dengan hadirnya Henry Surya. Komitmen ini dibuktikan dengan kehadirannya langsung dalam rapat perdamaian. Komitmen ini juga dikuatkan dengan akan mendahulukan pencairan bagi kreditur lansia, dan yang sakit," kata Juniver.

Dukungan Kreditur

Gayung bersambut. Kreditur KSP Indosurya, Indra Gotama mengapresiasi upaya KSP Indosurya mendirikan posko menindaklanjuti sesuai hasil voting PKPU di Pengadilan Niaga. Menurut dia, dibuatnya posko menunjukkan itikad baik dari pendiri maupun pengurus KSP Indosurya.

"Menurut saya bagus ya kalau sudah mendirikan posko, berarti ada niat mau mengembalikan dana nasabah-nasabahnya. Menurut saya sih positif, saya mendukung," kata Indra.

Namun, ia menyarankan, agar pengurus KSP Indosurya juga melaksanakan protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19. Dia mewanti-wanti agar jangan sampai para nasabah berkerumun untuk mencairkan dananya. Indra mendukung posko bisa diakses online maupun lewat marketing masing-masing, guna mengantisipasi penularan virus corona.

"Kami kan sudah mendaftar ya ke pengadilan, jadi mereka sudah pegang list, dan pasti punya data nasabah siapa saja. Ya kalau bisa sih per nomor agar tidak terlalu ramai, via online atau via per marketing lebih bagus. Karena pandemi COVID-19 ini kan susah, takutnya menyebar," ujar anggota asal Jakarta ini.

Kreditur asal Palembang, Cun Cun mengungkapkan hal senada. Dia mendukung jika pengurus Indosurya mendahulukan pencairan dana kepada nasabah lansia yang membutuhkan. Apalagi, situasi pandemi COVID-19 sehingga nasabah lansia harus diprioritaskan.

"Setuju sekali jika lansia-lansia didahulukan, karena pada kenyataan sangat memerlukan, harus diprioritaskan, mereka hidup dari sana (keuntungan koperasi). Kalau pembayaran enggak ada, kasihan mereka dapat uang dari mana, harus punya hati nurani," katanya.

Di samping itu, Cun Cun berharap KSP Indosurya juga pro aktif kepada nasabah-nasabah yang ada di daerah, mengingat kondisi  pandemi, warga sulit bepergian. Adapun cabang di daerah juga ada yang tutup. Sistem online dinilainya baik.

"Permintaan saya sebagai orang luar kota, dimana cabang sudah tutup, saya harap ada perwakilan dari Jakarta untuk mengurus di daerah. Harapan biar gampang ngurusnya, apalagi ada COVID-19, butuh transport, rapid test dan sebagainya," jelasnya.