JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta semua pengelola tempat usaha untuk menaati aturan selama PPKM.
Hal ini menyikapi penetapan tersangka kepada manajemen Holywings Kemang. Riza meminta kasus pelanggaran protokol kesehatan ini menjadi pelajaran semua pihak.
"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi semua. Jangan menganggap enteng, jangan lalai, jangan kendor. Jangan semua dianggap bisa diselesaikan dengan cara-cara sendiri, semua kita ini punya aturan, punya hukum yang harus tegakkan," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 17 September.
Sola penetapan tersangka, Riza meminta semua pihak menghormati keputusan hukum yang berlaku. Bagi siapapun yang melanggar, mereka harus bertanggung jawab.
"Kalau baik, tentu harus mendapatkan reward atau penghargaan, sebaliknya kalau melanggar tentu harus mendapatkan sanksi. Mulai dari sanksi administrasi, kerja sosial, denda, penutupan sementara, pencabutan izin, sampai dengan pidana," ucapnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, manajer Kafe Holywings Kemang berinisial JAS ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran prokes. Penetapan itu berdasarkan bukti yang cukup dan hasil gelar perkara.
"Berdasarkan hasil penyidikan. Setelah dari sidik ke lidik. Ditetapkan satu orang tersangka inisial JAS, manajer Holywings. Sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Yusri.
Dengan penetapan tersangka itu, JAS dipersangkakan dengan Pasal 216 dan juga 218 KUHP dan Pasal 14 UU RI tentang wabah penyakit menular. Namun, JAS tak ditahan.
Alasan di balik JAS tak menjalani penahanan karena penyidik mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya, ancaman pidana penjara kasus itu di bawah lima tahun.
Ada pun, pelanggaran protokol kesehatan di Holywings Kemang terjadi pada Sabtu, 4 September malam. Sanksi yang diberikan awalnya berupa penutupan sementara tempat usaha selama 3x24 jam sejak Minggu, 5 September.
Namun, setelah Pemprov DKI mengevaluasi catatan riwayat pelanggaran protokol kesehatan. Ternyata, Holywings Kemang sudah tiga kali melakukan pelanggaran. Akhirnya, pembekuan izin usaha diberikan dan Pemprov DKI mengenakan denda Rp50 juta.
Sanksi ini diterapkan karena Holywings Kemang membiarkan adanya kerumunan pelanggan, melanggar kapasitas maksimal 25 persen, dan beroperasi lewat dari pukul 21.00 WIB.