Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mulai ramai dibicarakan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 mendatang. Setelah, Gibran berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan Top BUMD Awards 2021 dan memenuhi undangan acara donor darah dari PWNU DKI Jakarta.

Kalau pun jadi, bukan sesuatu yang mengejutkan. Ayah Gibran yang kini jadi presiden, Joko Widodo juga melakukan hal serupa.

Rumor semakin berhembus kala Gibran melontarkan pujian kepada Gubernur Anies Baswedan soal penanganan pandemi COVID-19 di Ibu Kota. Bahkan, Gubernur Jakarta disebutnya sebagai role model kepala daerah lain.

Menanggapi isu majunya Gibran pada Pilgub DKI mendatang, Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan bahwa Pilkada 2024 masih jauh. Sehingga, belum ada pembicaraan soal dukungan.

Diketahui, PAN merupakan salah satu partai politik pendukung pasangan Gibran - Teguh saat Pilwakot Solo 2020 lalu.

"Masih Jauh! Mendukung gimana, orang belum ini (Pilkada, red)," ujar Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto saat dihubungi VOI, Jumat, 17 September.

Yandri mengatakan, PAN mempersilakan siapapun untuk maju dalam kontestasi kepala daerah. Namun, pihaknya belum sampai pada pembicaraan calon kepala daerah yang akan didukung PAN.

"Siapa yang mau maju silakan saja, tapi kan dukung mendukung perlu dibicarakan di partai, ada keputusannya, gimana pasangannya, partai pendukung siapa aja, jauh!" jelas Ketua Komisi VIII DPR itu.

Apabila Gibran berkeinginan maju Pilgub DKI 2024, kata Yandri, tentu PAN mempersilakan. Soal dukungan, belum ada sikap. Pasalnya, tahapan Pemilu 2024 baru dimulai pada 2022.

"Kalau dia (Gibran, red) maju ya silakan aja, tapi (PAN) belom persoalan prosesi dukung mendukung," tegas Yandri.

"Kalau siapapun yang mau maju pilgub, siapapun, di manapun, bukan hanya Gibran aja semua warga negara di manapun ya boleh aja, itu hak semua warga negara," sambungnya.

PAN, ditambahkan Yandri, akan membahas soal dukungan jika pasangan calon sudah diketahui, termasuk parpol koalisinya.

"Kalau PAN ya nanti perlu dibahas di internal, pasangannya siapa, parpol koalisinya siapa aja, kan jauh itu. Masih terlalu dini bilang dukung tidak mendukung," jelasnya.

Menyoal Gibran sudah layak melompat dari Solo ke Jakarta, Yandri enggan berkomentar.

"Ya tanya Gibran lah kalau itu, saya bukan tim penilai. Tanya Gibran, Gibran yang lebih tahu," tandasnya.