Malaysia yang Heran Kasus COVID-19 di Indonesia Melandai Kirim Obat dan Alkes
Photo by mkjr_ on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Malaysia mengirim peralatan dan obat-obatan COVID-19 kepada Indonesia. Pengiriman ini terasa spesial mengingat politikus mereka, Lim Kit Siang sempat heran dengan penurunan kasus COVID-19 di Indonesia yang lebih cepat dari Malaysia.

Segala macam peralatan medis ini dikirim melalui Pangkalan Udara Subang, Negara Bagian Selangor, Rabu, 15 September. Penyerahan bantuan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah dan Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein kepada Duta Besar RI di Kuala Lumpur Hermono, seperti dilansir Antara.

Saifuddin Abdullah mengatakan usaha ini mencerminkan hubungan baik dan kukuh di antara kedua negara.

"Berbagai kementerian dan lembaga Malaysia telah bekerjasama erat dalam keberhasilan usaha ini. Sebagai tetangga terdekat, Malaysia dan Indonesia akan terus bekerjasama erat dalam memerangi pandemik COVID-19," katanya.

Sumbangan yang disampaikan Malaysia berupa wadah tangki ISO dengan oksigen cair, konsentrator oksigen, obat-obatan terapeutik dan barang-barang medis sekali pakai.

Pengiriman bantuan ini telah diantar melalui pesawat Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) dan barang-barang lainnya akan diantar secara bertahap.

"Malaysia akan meneruskan kerjasama yang erat dengan negara-negara anggota ASEAN dan rekan internasional dalam menangani implikasi COVID-19 serta ke arah pemulihan sepenuhnya," katanya.

Pada kesempatan tersebut Duta Besar RI di Kuala Lumpur Hermono menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Malaysia yang telah memberikan donasi peralatan untuk menangani COVID-19 di Indonesia.

Sebelumnya, politikus Lim Kit Siang mengaku heran dengan penurunan kasus COVID-19 di Indonesia yang lebih cepat dari Malaysia, padahal populasi lebih kecil dari Indonesia.

"Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru COVID-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengahnya?" ungkap Lim seperti dilansir dari Malay Mail.

"Ini bukan mencari-cari kesalahan tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi COVID-19 sehingga memenangkan perang melawannya,” imbuh pemimpin Democratic Action Party (DAP) itu.